Kemampuan Adaptasi Masyarakat dalam Menghadapi Kerentanan Ancaman Bencana Gempa Bumi (Studi Kasus Desa Bawuran dan Desa Srigading)
DELFI, Dr. Bevaola Kusumasari, M.Si; Dr. Agus Heruanto Hadna, M.Si; Dr.rer.nat. Djati Mardiatna, M.Si.
2017 | Tesis | S2 Manajemen dan Kebijakan PublikABSTRAK Gempabumi Bantul 27 mei 2006 memberikan kerugian yang besar bagi masyarakat yang menjadi korban. Desa Bawuran mengalami kerusakan terparah dengan jumlah korban terbanyak. Sedangkan Desa Srigading mengalami kerusakan paling rendah dengan tidak adanya korban jiwa. Desa Bawuran berada pada apitan bukit patahan (graben) yang menyebabkan terjadinya kerentanan ancaman bencana gempabumi. Sedangkan Desa Srigading berada pada ketinggian 3-10 meter di atas permukaan laut, berpeluang besar menyebabkan terjadinya kerentanan ancaman bencana tsunami. Gempabumi menjadi penyebab terjadinya tsunami. Kemampuan adaptasi dibutuhkan untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui kemampuan adaptasi masyarakat Desa Bawuran dan Desa Srigading dalam menghadapi kerentanan ancaman bencana gempabumi. Kemampuan adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat dapat dilihat sebagai kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, dan observasi lapangan melalui wawancara, dan dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan dengan pengisi organisasi pemerintah yakni pegawai BPBD Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya kerentanan ancaman bencana gempabumi, kekeringan, tanah longsor, banjir, pohon tumbang, angin ribut/puting beliung, dan tertutupnya aliran sungai di Desa Bawuran. Sedangkan di Desa Srigading ditemukan adanya ancaman bencana tsunami, banjir, dan genangan. Kemampuan adaptasi masyarakat Desa Bawuran dan Desa Srigading dilihat dari pertumbuhan ekonomi, modal sosial, informasi dan komunikasi, dan kompetensi masyarakat, masyarakat belum memiliki kesiapan dalam menghadapi bencana. Hal ini dikarenakan bahwa kondisi ekonomi masyarakat yang masih rendah, dan masyarakat belum kompeten dalam menghadapi bencana. Dibutuhkan kesadaran dari masyarakat korban bencana dalam merespon bencana. Temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat belum memiliki kesiapan dalam menghadapi ancaman bencana kedepannya. Kata Kunci: Bencana, Kerentanan, dan Kemampuan Adaptasi
Abstract Earthquake in Bantul on May 27, 2006 brought catasthropic impacts for society as the victims. There were the most serious damages and highest number of victims in Bawuran Village. On the other hand, Srigading Village had the lowest damages and there was no victim. Bawuran Village is located on graben which causes vulnerability towards earthquake threat. Meanwhile, Srigading Village is situatedon 3-10 meters above sea level, which has vulnerabiliy of tsunami disaster. Adaptation capacity is very important to minimalizing costs of natural disasters. Based on those backgrounds, researcher will examine the societal adaptation capacity in Bawuran and Srigading Village regarding to vulnerability of earthquake and tsunami. Societal adaptation capacity can be seen as society�¢ï¿½ï¿½s readiness in facing natural disasters. This research uses qualitative method with descriptive type. Data collecting techniques are done by using literature study, field observation through interview and documentation. Researcher also has in depth interview with government organisation such as officers of Regional Disaster Management Agency (BPBD) in Bantul Regency. The result of this research is to find out societal adaptation capacity towards earthquake, drought, landslide, flood, fallen tree, tornado and river flow closing in Bawuran Village. Meanwhile in Srigading Village has been found out the risk of tsunami, flood and puddle. Societal adaptation capacity in Bawuran and Srigading Village can be assessed using economic growth, social capital, information and communication, and social competence. Based on those assessments, societies do not have readiness yet in facing disasters. It is caused by poor economic condition and lack of disaster management competency. It also needs an awareness from society especially the victims in responding disasters. The result of research shows that societies do not have readiness yet in facing upcoming disasters. Keywords Disaster, Vulnerability, and Adaptation Capacity
Kata Kunci : Bencana, Kerentanan, dan Kemampuan Adaptasi