IDENTIFIKASI MOLEKULER Babesia sp PADA ANJING BERDASARKAN GEN 18S rRNA DI YOGYAKARTA
UPI WIYANTI, 5. Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P.,6. Dr. drh. Dwi Priyowidodo, M.P.
2017 | Tesis | S2 Sain VeterinerBabesiosis pada anjing disebabkan oleh adanya infeksi Babesia canis dan Babesia gibsoni. Kejadian babesiosis biasanya berlangsung sub klinis yang dapat menyebabkan anemia hemolitik, trombositopenia dan splenomegali, sedangkan infeksi yang bersifat kronis pada anjing biasanya memperlihatkan anemia dan demam dengan hiperplasia limfoid dan limfositosis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Babesia sp secara mikroskopik dengan apus darah tipis, secara molekuler berdasarkan gen 18S rRNA Babesia sp dan mengetahui variasi genetik Babesia sp di Yogyakarta. Tujuh sampel DNA yang digunakan terdiri dari 1. isolat Babesia sp (Depok), 2. isolat Babesia sp (Mlati ), 3. isolat Babesia sp (Godean), 4. isolat Babesia sp (Sleman), 5. isolat Babesia sp (Gamping), 6. isolat Babesia sp (Jetis) dan dan 7. isolat Babesia sp (Mantrijeron). Sampel yang digunakan adalah sampel positip Babesia sp yang sudah dilakukan pemeriksaan mikroskopik melalui pemeriksaan ulas darah tipis dengan pengecatan Giemza yang berasal dari Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi dan beberapa klinik di Yogyakarta. Deteksi molekuler menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) pada gen 18S rRNA menggunakan primer F Bab7 (5- GGC TAC CAC ATC TAA GGA AG -3) dan primer R Bab9 (5 CTA AGA ATT TCA CCT CTG ACA G 3). Semua sampel menunjukkan hasil PCR positip berukuran 490bp. Hasil sekuensing dianalisis menggunkan Basic Lokal Aligment Search Tool (BLAST) dan software Molecular Evolutionary Genetics Analysis (MEGA) versi 7. Analisis menunjukkan bahwa sekuen 18S rRNA Babesia sp hanya ditunjukkan sampel Depok dan Jetis identik 99% - 100% Hasil analisis menunjukkan bahwa sekuen 18S rRNA Babesia sp yang berasal dari wilayah Depok dan Jetis memiliki homologi 100%. Berdasarkan hasil analisis juga ditunjukkan tidak ada perbedaan nukleotida pada sampel Babesia sp Depok dan Jetis yang memiliki perbedaan nukleotida sebanyak 15 nukleotida dengan Babesia canis canis, perbedaan sebanyak 37 nukleotida dengan Babesia canis rossi dan 31 nukleotida dengan Babesia gibsoni.Sampel Babesia sp asal Depok dan Jetis homolog 100% dengan Babesia sp China (KY450742.1), Babesia sp Brazil (KP410275) dan Babesia canis vogeli (KT323935.1) sedangkan jarak genetik paling jauh sebesar 9,1% (Homologi 90,9%) ditunjukkan sampel asal Depok dan Jetis dengan Babesia canis rossi (JN982353.1).
Babesiosis in dogs is usually caused by an infection of Babesia canis and Babesia gibsoni. Babesia occurrence usually lasts subclinical that can cause hemolytic anemia, thrombocytopenia and splenomegaly, whereas chronic infections in dogs usually exhibit anemia and fever with lymphoid hyperplasia and lymphocytosis. This study aims to detect Babesia sp parasitology with thin blood smear, molecularly based on 18S rRNA gene Babesia sp and know genetic variation Babesia sp in Yogyakarta. The seven DNA samples used consisted of 1.isolate Babesia sp (Depok), 2 isolate of Babesia sp (Mlati), 3. isolate of Babesia sp (Godean), 4. isolate of Babesia sp (Sleman), 5. isolate of Babesia sp (Gamping), 6. isolate of Babesia sp (Jetis) and 7. isolate of Babesia sp (Mantrijeron). The sample used is a positive sample of Babesia sp which has been done by examination of parasitology through examination of thin blood smear with painting Giemza from Soeparwi Animal Hospital and some clinics in Yogyakarta. Molecular detection using the technique of Polymerase Chain Reaction (PCR) on the 18S rRNA gene primers F Bab7 (5'GGC CAC TAC ATC TAA GGA AG -3 ') and primer R Bab9 (5' CTA AGA ATT TCA CCT CTG ACA G 3 ' ). All samples showed positive PCR results size product 490bp. The sequencing results were analyzed using the Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) and software Molecular Evolutionary Genetics Analysis (MEGA) version 7. The analysis showed that the 18S rRNA sequences of Babesia sp sample indicated only Depok and Jetis identic 99% - 100% The analysis showed that the sequence 18S rRNA Babesia sp derived from Depok and Jetis have 100% homology. Based on the analysis results also indicated no difference in the sample nucleotide Babesia sp Depok and Jetis which have nucleotide differences as much as 15 nucleotides with Babesia canis canis,a total of 37 nucleotide differences with Babesia canis rossi and 31 nucleotides with Babesia gibsoni. Sampel Babesia sp from Depok and Jetis 100% homolog with the Babesia sp China (KY450742.1), Babesia sp Brazil (KP410275) and Babesia canis vogeli (KT323935.1) while the farthest genetic distance of 9.1% (90.9% homology) is shown a sample from Depok and Jetis with Babesia canis rossi (JN982353.1).
Kata Kunci : Babesiosis, 18S rRNA, Yogyakarta