POTENSI VAKSIN ANTRAKS DENGAN VARIASI DOSIS DAN LAMA PENYIMPANAN

DINA RISTIANA, Prof. drh. Widya Asmara, SU.; Prof. Dr. drh. A. E. T. H. Wahyuni, M.Si.

2017 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Antraks termasuk salah satu penyakit hewan strategis dan perlu dikendalikan dengan vaksinasi. Vaksinasi pada ternak kadang tidak dilakukan sesuai dosis anjuran, karena kadang menimbulkan kematian pada kambing/domba dan keguguran pada sapi bunting trimester pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi vaksin Antraks apabila diberikan setengah dan seperempat dosis dengan lama penyimpanan sampai dengan 2 tahun pada suhu 2 sampai 8 derajad Celcius berdasarkan jumlah kandungan spora, titer antibodi dan uji tantang. Vaksin yang digunakan ada dua yaitu vaksin Anthravet (Pusvetma) baru (kurang dari 3 bulan) dan lama (telah disimpan selama dua tahun). Penghitungan jumlah kandungan spora dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC), uji potensi dan titer antibodi digunakan hewan coba 70 marmut dewasa dengan berat badan 300-500 gram yang dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok I diberikan vaksin Antraks dosis seperempat penyimpanan lama, kelompok II dosis seperempat penyimpanan baru, kelompok III dosis setengah penyimpanan lama, kelompok IV dosis setengah penyimpanan baru, kelompok V dosis 1 penyimpanan lama, kelompok VI dosis 1 penyimpanan baru, dan kelompok kontrol diberikan NaCl fisiologis. Pengambilan serum dilakukan 2 hari sebelum vaksinasi dan pada hari ke-18 setelah vaksinasi. Uji tantang dilakukan pada hari ke-21 setelah vaksinasi menggunakan 200 minimum lethal dose (MLD) B. anthracis strain 17JB. Pengamatan dilakukan terhadap daya hidup marmut sampai 10 hari setelah uji tantang. Titer antibodi diuji menggunakan ELISA. Hasil yang didapatkan, jumlah kuman pada vaksin lama 9,42 x 106 CFU/ml sedangkan vaksin baru 9,34 x 106 CFU/ml. Hasil titer antibodi kelompok III paling rendah dan berbeda nyata dengan kelompok V yang menghasilkan titer antibodi paling tinggi. Hasil uji tantang kelompok II paling rendah dan berbeda nyata dengan kelompok V dan kelompok VI yang menghasilkan protektivitas paling tinggi. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu jumlah kandungan spora dosis seperempat, setengah, dan 1 pada vaksin baru dan lama masih memenuhi standard ISO (2012) dan FOHI (2013); pemberian vaksin Antraks baru dan lama yang kurang dari dosis yang dianjurkan berpengaruh terhadap titer antibodi; dan hasil uji tantangnya tidak memenuhi syarat OIE (2012) dan FOHI (2013).

Anthrax is a disease caused by Bacillus anthracis. Anthrax is one of the major animal diseases and needs to be controlled by vaccination. Vaccination in cattle is sometimes not done according to recommended doses, as it sometimes leads to death of goats / sheep and miscarriage in first trimester pregnant cows. This study aims to determine the potential of Anthrax vaccine when given half and quarter doses with storage duration up to 2 years at a temperature of 2-8 Celcius degree based on the amount of spore content, antibody titer and challenge test. Vaccines used are two, new Anthravet (Pusvetma) vaccines (less than 3 months) and longer (already stored for two years). The calculation of total spore count was done by Total Plate Count (TPC) method, potency test and antibody titer were used by 70 adult guinea pigs divided into 7 groups: group I get vaccine Anthrax quarter dose old storage, group II quarter dose new storage, group III half dose old storage, group IV half dose new storage, group V 1 dose old storage, group VI 1 dose new storage, and control given physiological NaCl. Taking the serum was done 2 days before vaccination and on the 18th day after vaccination. The challenge test was performed on day 21 after vaccination using 200 minimum lethal dose (MLD) B. anthracis strain 17JB. Observations were made on guinea pig life up to 10 days after the challenge test. The antibody titers were tested using ELISA. The results is the number of germs in the old vaccine 9.42 x 106 Colony Forming Unit (CFU) / ml while the new vaccine 9.34 x 106 CFU / ml. Antibody titer of group III are the lowest and significantly different with group V which produces the highest antibody titer. The result of group II challenge test was lowest and significantly different with group V and group VI which resulted in the highest protectivity. The conclusion that can be taken is the amount of spore dose of quarter, half, and 1 on the new and old vaccines still meet ISO (2012) and FOHI (2013) standards; administration of new and old Anthrax vaccine less than the recommended dose affects antibody titers; and the challenge test results do not meet the requirements of OIE (2012) and FOHI (2013).

Kata Kunci : dosis, jumlah kandungan spora, lama penyimpanan, uji potensi, titer antibodi, vaksin Antraks