Laporkan Masalah

Konstruksi Different Abled People:(Studi Mengenai Pandangan Mahasiswa Difabel terhadap Konstruksi Difabelitas di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).

JAYANI, Agnes Dwi, Danang Arif Darmawan

2014 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

INTISARI Pada tahun 2013 terbentuk Unit Kegiatan Mahasiswa yang di bentuk khusus untuk mengadvokasikan difabel di Universitas Gadjah Mada. Forum ini dikenal dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel. Penggunaan kata Difabel (Different Abled People) sendiri dirasa lebih memanusiakan dari pada penggunaan kata disable. Difabel memiliki arti seseorang yang memiliki kelainan tubuh pada alat gerak yang meliputi otot, tulang, dan persendian baik dalam struktur dan fungsinya yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan selayaknya sedangkan disable merupakan ketidakmampuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa difabel dan proses kontruksi yang membentuk pandangan mereka terhadap difabelitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan teknik penentuan informan dengan cara purposive sample dan snowball sampel. Terdapat 10 orang informan di dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa difabel yang tergabung di dalam UKM Peduli Difabel, mahasiswa difabel yang tidak tergabung di dalam UKM Peduli Difabel, Mahasiswa non difabel yang tergabung di dalam UKM, dan mahasiswa non difabel yang tidak tergabung di dalam UKM. Adapun hasil dari penelitian ini adalah definisi difabelitas menurut mahasiswa difabel yang tergabung di dalam UKM Peduli Difabel di UGM. Munculnya UKM Peduli Difabel ini sebagai sebuah produk konstruksi social. Proses konstruksi social yang membentuk pandangan mahasiswa difabel yang tergabung di UGM melalui tiga proses yaitu eksternalisasi, obyektivikasi, dan internalisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi latarbelakang pendidikan, kondisi kedifabelan, intensitas interaksi dengan mahasiswa non difabel, dan keikutsertaan di dalam organisasi terkait difabel. Pada dasarnya adanya UKM Peduli Difabel merupakan suatu langkah positif bagi mahasiswa difabel di UGM namun, perlu juga dimiliki kesadaran kritis bahwa berdirinya UKM ini bukan karena munculnya “the other” melainkan karena memperjuangkan kesetaraan antara mahasiswa difabel dengan mahasiswa non difabel. Harapannya UKM ini dapat membentuk suatu sudut pandang berbeda di dalam memaknai suatu keterbatasan. Kata Kunci: Mahasiswa Difabel, UKM Peduli Difabel, Konstruksi Difabelitas

Kata Kunci : Pendidikan Alternatif ; Difabel


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.