Laporkan Masalah

Komodifikasi dan Ruang Negosiasi Tari Sufi; Antara Ibadah, Seni dan Bisnis:(Studi kasus Whirling Dervish pada Komunitas Pondok Rumi di Jakarta Selatan).

SYADIAH, Halimatu, Arie Sujito

2014 | Skripsi | Sosiologi

INTISARI Whirling dervish kian familiar di masyarakat Indonesia. Tarian sakral yang biasa dilakukan oleh para sufi ini kehadirannya kini dapat dengan mudah dijumpai di berbagai mall di Jakarta. Padahal tarian ini diciptakan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Salah satu pelestari whirling dervish di Jakarta adalah Pondok Rumi.Komunitas ini seringkali merekam sekaligus mempromosikan setiap pertunjukan whirling dervishnya di situs internet pribadinya dan di akun jejaring sosialnya.Pondok Rumi biasa melakukan aktivitas rutinnya di Masjid Raya Pondok Indah, tepat diseberang Mall Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan metode kualitatif yaitu studi kasus, penelitian ini membahas terjadinya komodifikasi whirling dervish yang dilakukan oleh Pondok Rumi. Hasil dari wawancara secara mendalam dan berkala dengan pendiri dan beberapa anggota komunitas, terbukti bahwa whirling dervish dikomodifikasi oleh Pondok Rumi, dan hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran nilai dalam whirling dervish, dimana nilai-nilai ibadah yang terkandung dalam tarian sakral ini mulai luntur dan hilang secara perlahan. Meskipun terjadi tarik ulur antara komodifikasi dengan pergeseran nilai pada whirling dervish, terlihat ruang negoisasi diantara keduanya. Negoisasi yang terlihat dari praktek komodifikasi diantaranya adalah : (1) upaya bertahan hidup komunitas, (2) publikasi dan pelestarian berhasilkan materi, (3) jalan dakwah islam untuk kaum muda. Hal ini terjadi karena Pondok Rumi berupaya menyesuaikan diri dengan aturan main yang berlaku di Jakarta, dimana segala sesuatunya komersilisasikan. Negosiasi yang muncul dari tarik ulur tersebut hanyalah sedikit hal positif dari praktik komodifikasi, atau bahkan sebagai alasan untuk halalnya melakukan komodifikasi. Terdapat titik dimana survival yang dilakukan Pondok Rumi bukanlah bertujuan untuk melestarikan whirling dervish, melainkan cenderung untuk survival para pengurusnya, ditegaskan lagi dengan terciumnya praktik eksploitasi terselubung para penari yang semuanya adalah anak-anak. Kata kunci :Whirling dervish, Komodifikasi, Pergeseran nilai, Negosiasi.

Kata Kunci : Islam-Sufi; Sufisme- Rumi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.