Fenomena Pindah Agama dari Katholik ke Islam oleh Pemuda
ARINDA, Dessy, Soeprapto
2013 | Skripsi | SosiologiABSTRAKSI Agama merupakan salah satu pedoman hidup yang diyakini oleh manusia dalam menjalani kehidupannya. Sehingga, setiap manusia mempunyai hak dan pilihan yang bebas dalam menentukan agama dan keyakinannya. Dengan kebebasan beragama tersebut maka tidak sedikit orang berpindah atau mengubah keyakinannya ke agama lain. Perpindahan agama yang dilakukan pemuda bukan merupakan sebuah perilaku yang tidak bermakna. Sehingga, kita semua harus mengerti apa saja yang melatarbelakangi pemuda yang melakukan perpindahan agama tersebut. Dengan mengetahui alasan dan faktor-faktor pendorongnya, maka perpindahan agama akan mudah diterima. Jenis penelitian ini adalah etnografi. Data primer didapatkan dari wawancara mendalam dengan pemuda usia 18 hingga 25 tahun yang berpindah agama dari Katholik ke Islam dan berdomisili di Kecamatan Depok dan Kecamatan Minggir, Yogyakarta. Data sekunder diperoleh dari data-data statistik, dokumen tertulis seperti jurnal, laporan penelitian, buku-buku yang relevan, situs-situs internet serta sumber pustaka lainnya. Hasil dari penelitian ini bahwa pemuda akan melewati 3 (tiga) proses dalam perpindahan agama yakni (1) Eksternalisasi, merupakan bagian dari sosialisasi primer dimana pemuda masih berpegang sama dengan agama orang tuanya. Keluarga mempunyai pengaruh dalam pemilihan agama pada pemuda. (2) Objektivasi, pemuda mulai terjun dalam dunia yang lebih lebar yakni masyarakat dan disinilah pemuda memutuskan untuk berpindah agama. (3) Internalisasi, merupakan masa pengekspresian diri atas agama yang baru. Faktor pendorong bagi pemuda untuk melakukan perpindahan agama salah satunya adalah keluarga. Terutama bagi pemuda yang berasal dari keluarga yang tidak utuh, pemilihan agama pada pemuda sering kali dikaitkan dengan kedekatan antara orang tuanya, baik ayah maupun ibu. Faktor kedua berasal dari lingkungan luar keluarga atau peer group. Peer group mempunyai pengatuh yang besar terhadap perpindahan yang dilakukan oleh pemuda karena intensitas berinteraksi dan bersosialisasi lebih banyak dihabiskan dengan teman sepermainan daripada orang tua. Usia muda merupakan usia pencarian jati diri yang dimana pemuda mulai bereksplorasi dengan dunia luar, sehingga jika pemuda tidak mempunyai filterasi yang kuat besar kemungkinan pemuda akan mengikuti arus teman sepermainannya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemuda melalui proses-proses dalam perpindahan dan pemilihan agama. Terlihat jelas dalam proses objektivasi bahwa teman sepermainan merupakan faktor pendorong terbesar dalam perpindahan agama tersebut. Sedangkan keluarga hanya berpengaruh kecil terhadap terjadinya perpindahan agama yang dilakukan pemuda.
Kata Kunci : Agama