Laporkan Masalah

Politik Seksualitas Film Dokumenter Pertaruhan : (Analisis Wacana Seksualitas Perempuan Indonesia dalam Feminisme dan Posfeminisme).

RAKHMAWATI, Erlina, Budy K Zaman

2013 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

ABSTRAKSI Gerakan perempuan Indonesia telah memulai geliat politik seksualnya sejak masa pendudukan Belanda. Para penggerak menyebutnya dengan politik seksualitas yang merupakan keseluruhan agenda gerakan perempuan yang terkait dengan pembedaan gender (laki-laki dan perempuan), sekaligus politik dalam entitas seksual, diantaranya isu orientasi seksual dan kebertubuhan. Walaupun tidak banyak tercatat dalam buku sejarah, tetapi tokoh-tokoh dan pergerakan mereka sebenarnya memberikan perubahan besar pada revolusi nasional untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Tentu saja gerakan tersebut menjadi bagian dari kesejarahan dunia. Selanjutnya pada era moden, tepatnya setelah runtuhnya rezim Orde Baru, perempuan Indonesia mendapatkan tantangan baru. Tantangan tersebut tidak lagi berbentuk represi dari penjajahan atau represi tatanan masyarakat tradisional yang keduanya bersifat patrairkal, melainkan sebuah tantangan kebebasan hidup perempuan, maupun yang represif terhadap kebebasan tersebut. Kebebasan hidup perempuan Indonesia dipicu oleh derasnya arus informasi global yang berpenetrasi pada wacana perempuan Indonesia. Untuk menghadapai tantangan modern, gerakan perempuan Indonesia harus semakin cerdas dalam menyusun agenda politik seksualnya. Dengan derasnya arus media di era modern, gerakan perempuan sudah seharusnya memanfaatkan kebebasan ruang publik tersebut, bahkan sebagai kendaraan utama dari gerakannya. Kalyana Shira kemudian menjadi salah satu kelompok perempuan yang memfokuskan gerakan pada penggunaan media perfilman untuk berwacana di ruang publik, yang akhirnya melahirkan film-film bermuatan politis demi mencapai kesetaraan perempuan Indonesia, termasuk dalam film dokumenter Pertaruhan. Lahirlah film-film dokumenter berjudul Mengusahkan Cinta, Untuk Apa?, Nona Nyonya?, dan Ragat’e Anak yang tergabung dalam sebuah agenda politik seksualitas film dokumenter Pertaruhan. Walaupun film-film tersebut dipisahkan menjadi 4 film yang juga mengangkat realitas perempuan Indonesia yang berbeda, tetapi keempatnya terangkum dalam satu agenda politik seksualitas. Penelitian ini menafsirkan agenda politik seksualitas dalam film dokumenter Pertaruhan berupa wacana-wacana (teks film) yang diangkat oleh masing-masing film tersebut, dan selanjutnya memahami ideologi yang tercermin dalam sikap dokumentaris terhadap realitas yang diangkat. Ideologi juga dibaca dengan melakukan studi kontekstual dalam lingkup lokal Indonesia maupun global yang mencakup isu feminisme dan posfeminisme yang berkembang di Barat sebagai gerakan perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya akan membaca politik seksualitas dalam film dokumenter Pertaruhan, melainkan juga melakukan tes terhadap wacana global (feminisme dan posfeminisme) untuk diterapkan di Indonesia dengan menggunakan metode analisis wacana Teun A. Van Djik.

Kata Kunci : Berita; Feminisme


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.