Laporkan Masalah

Asa Modal Sosial di Tengah Bencana Lumpur Lapindo Studi Kasus Kelurahan Mindi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo

PERDANA, Arika Bagus, Erwan Agus Purwanto

2012 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Mindi merupakan salah satu wilayah terdampak “Lula”. Meskipun sudah enam tahun berlangsung namun masih banyak warga yang belum meninggalkan wilayah Mindi karena belum mendapatkan jaminan sosial secara penuh dari pemerintah. Warga Mindi selanjutnya mengakumulasi modal sosial untuk memperbaiki nasib kehidupannya secara bersama. Akumulasi modal sosial warga diwujudkan dalam bentuk mekanisme bersama, jaringan kelembagaan yang berpegangan pada nilai-nilai kearifan. Modal sosial inilah yang kemudian menjadi cara warga berusaha survive dengan mengandalkan sumberdaya bersama yang dimiliki. Dinamika modal sosial dalam pengurangan risiko dampak “Lula” tersebut menarik untuk diteliti, karena dengan kondisi seadanya warga bisa bertahan meskipun dengan kerentanan dan ancaman yang tinggi. Sehingga penelitian ini lebih fokus untuk menjelaskan bagaimana kontribusi modal sosial dalam pengurangan risiko dampak “Lula” di kelurahan Mindi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mengidentifikasi bentuk-bentuk modal sosial yang dimiliki oleh warga Mindi, mengetahui dan mengidentifikasi manfaat dari akumulasi modal sosial warga, mengetahui sikap dan kapasitas yang dimiliki para korban dalam upaya pengurangan risiko bencana dan mengetahui pelbagai mekanisme yang dikembangkan oleh warga Mindi dalam melakukan pengurangan risiko bencana Lumpur Lapindo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi data. Selanjutnya data dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan tahapannya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme modal sosial memiliki dua kontribusi yaitu positif dan negatif. Manfaat positif yang didapatkan yaitu; mampu melakukan adaptasi atau penyesuaikan diri dengan risiko yang ditimbulkan oleh “Lula”, berkontribusi pada terbukanya aktor dan Institusi lokal untuk berperan dalam pengurangan risiko bencana, kemandirian dan investasi sumberdaya, self insurance, terbentuknya kemitraan dan dukungan struktur sosial masyarakat serta stakeholders lain, adanya partisipasi pada mekanisme kebijakan, memunculkan budaya menghadapi risiko dan kerentanan, adanya transfer pengetahuan dan keterampilan warga, dan penguatan proses advokasi warga. Sedangkan kontribusi negatif yang dihasilkan modal sosial adalah memperlebar adanya konflik antara kedua belah pihak khususnya Forkom 3 RT dengan forkom 18 RT lainnya di Mindi. Pola hubungan yang terbentuk lebih eksklusif antar kelompok (forkom) warga karena perbedaan prinsip sosial yang menjadi pegangan warga. Konflik ini bisa mencair setelah adanya mediasi dari pihak pemerintah daerah maupun dari warga sendiri dengan menahan diri karena faktor hubungan kekeluargaan dan tetangga yang lama terjalin antara kedua belah pihak. Kata Kunci; “Lula”, Modal Sosial, Kelurahan Mindi

Kata Kunci : Modal Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.