Reproduksi Nilai Kekerasan Langsung Gang Sunday Morning Cartoon / SMC Studi Tentang Kekerasan di SMA N 4 Yogyakarta The Values Reproduction in Direct Violence in Sunday Morning Cartoon Gang (A Study o
GUMILAR, Tantra, Sunyoto Usman
2012 | Skripsi | SosiologiYogyakarta merupakan kota pelajar, dimana pendidikan merupakan fokus utama pembangunan masyarakat kota Yogyakarta. Dengan melekatnya status kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, menjadi sebuah tanggung jawab untuk tetap mempertahankan statusnya tersebut. Peningkatan mutu pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi merupakan wujud kepedulian kota Yogyakarta dalam dunia pendidikan. Pembangunan masyarakat melalui pendidikan bukan tanpa halangan. Berbagai permasalahan muncul di tengah peningkatan mutu pendidikan. fenomena kenakalan remaja mengalami peningkatan sejalan dengan perbaikan di sektor pendidikan. Tawuran saat ini sudah menjalar ke daerah, tidak hanya terjadi di kota besar. Para pelajar yang masih berada di bangku sekolah belakangan menjadi aktor yang sering melakukan aksi tawuran antar gang sekolah. Hal ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor, adanya daya tarik yang kuat di lingkungan sekolah atau keinginan untuk menonjolkan diri di antara teman yang lain. Yang menarik adalah gang-gang sekolah di Yogyakarta dalam aksi kekerasannya mempunyai musuh yang memang diwariskan sebelumnya. Jadi ada proses enemy construction sebagai indikator reproduksi kekerasan. Reproduksi kekerasan di merupakan proses dimana kekerasan di ‘wariskan’ ke anggota gang sekolah yang baru. Proses ini sebagai manifestasi eksistensi gang sekolah tersebut. Adanya pengenalan kekerasan dilakukan pada saat proses rekruitmen anggota baru gang sekolah. Pengkonstruksian mengenai unsur-unsur kekerasan meliputi musuh, cara dan juga aksi kekerasan merupakan instrumen dalam proses reproduksi kekerasan. Di SMA N 4 Yogyakarta dikenal gang sekolah SMC. Dimana reproduksi kekerasan sendiri melewati beberapa fase, dimana fase pertama pemberian informasi mengenai gang SMC itu sendiri. Kedua, ajakan untuk nongkrong untuk saling mengenal dan sharing pengalaman. Ketiga, melakukan aksi kekerasan seperti tawuran dan nglithih. Reproduksi kekerasan dapat diakatakan berhasil saat junior atau anggota baru sudah sampai pada fase melakukan aksi kekerasan. Kata kunci : Pelajar SMA, reproduksi kekerasan, aksi kekerasan.
Kata Kunci : Kekerasan Di Sekolah