Laporkan Masalah

Diskriminasi Etnis India Di Malaysia Gerakan Hindraf (Hindu Rights Action Force) Dalam Menentang Diskriminasi di Malaysia Periode 2007-2011

SARI, Dwy Arti Nesti , Ahmad Hanafi Rais

2012 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Malaysia yang multi etnis, ternyata masih menerapkan kebijakan yang rasialisme. Etnis melayu, yang mayoritas lebih diutamakan ketimbang dua etnis besar lainnya yaitu India, dan China. Pada awalnya, kebijakan diskriminatif tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan kesejahteraan hidup antara etnis melayu, dengan etnis India, dan China. Etnis India, dan China maju dalam bidang perdagangan, dan bisnis. Sedangkan, etnis melayu tidak, dan kalah bersaing dengan kedua etnis tersebut.Masalah muncul ketika hal ini merambah kedua dunia politik, ekonomi, bahkan dalam kehidupan social. Demokrasi Konsosiasional diterapkan oleh pemerintahan Malaysia sejak masa kolonial Inggris. Pemerintah kolonial menerapakan kebijakan pembagian kelas pekerja berdasarkan etnisitas (ethnic division of labour) yang secara tidak langsung membagi-bagi masyarakat kedalam kelas-kelas yang memiliki atribut etnis yang berbeda yaitu Melayu, Cina dan India. Model konsosiasional yang diterapkan Malaysia sangat terlihat dalam sektor politik karena setiap etnis memiliki keterwakilan partai yang mewakili mereka dalam politik Malaysia. Pada dasarnya demokrasi konsosiasional menekankan pada pembagian kekuasaan diantara berbagai komunitas agar kepentingan dari setiap komunitas dapat terpenuhi. Dengan mengutamakan etnis melayu berarti menyebabkan terjadinya kesenjangan hak. Dalam arti bahwa hak orang melayu lebih besar ketimbang hak orang India, dan China. Karena itu, protes dari etnis India, dan juga China beberapa waktu lalu kepada pemerintahan Malaysia adalah sah. Tujuannya bukan merusak Negara seperti yang dituduhkan pemerintahan, atau melakukan kudeta. Akan tetapi memperjuangkan hak, keadilan, dan berekspresi secara bebas dalam berbagai bidang kehidupan. Aksi protes Hindu Rights Action Force (Hindraf) yang merupakan sebuah koalisi yang terdiri dari beberapa organisasi Hindu yang memiliki tujuan untuk melindungi hak-hak komunitas Hindu dan keberlangsungan multirasialisme di Malaysia. Sebenarnya tidak hanya mempermasalahkan kebebasan politik yang diharapkan oleh etnis India namun juga semua permasalahan yang berkaitan dengan diskriminasi di segala bidang kehidupan yang dialami etnis tersebut. Organisasi-organisasi yang demikian akan bersaing untuk mendapatkan sokongan seluas mungkin dari kumpulan etnik masing-masing dengan menggunakan beberapa faktor penting seperti persamaan bahasa, agama, ras atau pengenalan etnik. Apabila kepercayaan dan tindakan demikian meluas dalam masyarakat, sudah tentu ia akan dapat mempengaruhi dan kadang-kadang menentukan perkembangan politik dalam sebuah negara. Kesan penjajahan merupakan faktor utama puncak konflik etnik dan ras di Malaysia. Walaupun Malaysia telah mencapai kemerdekaannya selama 40 tahun, tetapi kesan penjajahan Inggris masih segar di benak setiap rakyat. Dasar pemeritahan Inggris bercorak pecah dan perintah telah mengasingkan tiga golongan utama bangsa di Malaysia yaitu golongan Melayu, Cina dan India. Hal ini sehingga dapat menjadi alasan yang kuat mengapa kaum minoritas India sangat agresif melakukan unjuk rasa dan tuntutan keadilan persamaan hak dengan etnis lainnya pada pemerintah Malaysia. Langkah hindraf ini mengarah pada kemauan dan semangat mempertaruhkan hidup (nyawa) untuk memperoleh pengakuan identitas “budaya,etnis, dan agama” hal ini dibuktikkan dengan beberapa peristiwa demonstrasi yang sudah terjadi.

Kata Kunci : Etnis ; Malaysia - Diskriminasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.