Laporkan Masalah

Implementasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Di Kota Yogyakarta

PUNTO, Abi Kusno Y, Ambar Teguh Sulistiyani

2012 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Kota Yogyakarta adalah salah satu kota yang berhasil memenuhi target angka partisipasi kasar program PAUD yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Berbagai penghargaan diterima oleh kota Yogyakarta baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Permasalahannya adalah apakah tingginya angka partisipasi tersebut diiringi dengan baiknya program berjalan di kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program serta faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non formal di kota Yogyakarta. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Maksud dari penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif adalah penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan obyek dalam suatu tulisan yang bersifat naratif. Pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan melalui data sekunder. Data-data yang terkumpul dalam penelitian akan dianalisis dengan berpikir induktif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan program PAUD di kota Yogyakarta masih membutuhkan banyak perbaikan. Angka partisipasi yang tinggi merupakan keberhasilan dari sosialisasi program yang dilakukan terutama lewat PKK. Namun hal tersebut masih belum didukung oleh pengelolaan yang baik di tingkat pemerintah dan sebagian besar lembaga PAUD. Pemerintah masih belum maksimal dalam melakukan pembinaan dikarenakan kurangnya sumber daya manusia dari segi kualitas maupun kuantitas. Alur informasi dari pemerintah juga dikeluhkan berjalan lamban. Sumber daya manusia di tingkat lembaga masih belum memenuhi standar yang ditentukan melihat hampir setengah dari pendidik belum mengikuti diklat. Sarana dan prasarana sebagian besar lembaga pun belum sesuai dengan standar yang ditentukan pemerintah pusat. Meski begitu, kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak menjadikan program ini diminati oleh masyarakat. Untuk memperbaikinya, peneliti merekomendasikan berbagai hal. Penggunaan teknologi informasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan lambatnya jalur informasi. Untuk memaksimalkan pembinaan dan pengawasan, perbaikan pada sisi penilik PAUD sangat dibutuhkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pelatihan untuk penyusunan kurikulum masih harus terus dilakukan mengingat kurangnya pengetahuan para pendidik PAUD. Lalu, pemberian bantuan harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga secara umum saat ini. terakhir, intensifkan pembinaan terhadap lembaga PAUD yang masih membutuhkan bimbingan untuk dapat berjalan. Kata kunci: PAUD, pemerintah, masyarakat, lembaga, standarisasi

Kata Kunci : Pendidikan PAUD


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.