Laporkan Masalah

Tenaga Outsourching Di PT Tirta Investama AQUA-DANONE (Studi mengenai Ketergantungan Masyarakat sebagai Tenaga Outsourcing di Desa Ponggok, Polanharjo, Kabupaten Klaten)

PRATIWI, Frida Sandhe , Tri Winarni Soenarto Putri

2012 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Pengangguran menjadi pekerjaan rumah yang harus dicari jalan keluarnya. Dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran semakin meningkat. Persoalan tersebut tidak jauh dari adanya faktor sumber daya manusia dan alam yang ada, maupun kondisi sosial masyarakat. Masyarakat negara berkembang seperti Indonesia lebih condong untuk bekerja di sektor agraris maupun maritim. Meskipun kekayaan alamnya melimpah, tetapi kesempatan mendapatkan pekerjaan cukup rendah. Oleh karena itu perlunya perluasan lapangan pekerjaan. Perkembangan sektor industri membawa angin segar bagi khalayak banyak karena dapat meyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. Di lain sisi, akhir-akhir ini, sektor industri memperluas kesempatan kerja dengan mengadakan sistem outsourcing. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai efisiensi dan pembagian risiko kerja dalam sebuah perusahaan. Salah satunya adalah PT Tirta Investama Aqua-Danone (PT TIA-D). Pabrik mulai beroperasi awal tahun 2002 dengan memproduksi air minum dalam kemasan. Masyarakat Desa Ponggok memiliki kesempatan kerja yang dibuka oleh PT TIA-D sebanyak 40% dari jumlah pekerja yang dibutuhkan pabrik. Namun, tidak semua warga mempunyai kesempatan untuk bekerja di pabrik karena syarat untuk menjadi pekerja yang membatasinya. Terbatasnya kesempatan kerja di masyarakat membuat kecemburuan sosial dan munculnya ketimpangan sosial ekonomi. Berdirinya pabrik di sekitar masyarakat ternyata menimbulkan dampak dan ketergantungan. Tujuan penelitian ini untuk memberi gambaran mengenai faktor ketergantungan dan dampaknya bagi masyarakat yang bekerja sebagai tenaga kerja outsourcing di PT TIA-D Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Konsep yang digunakan untuk melihat makna dari sebuah realita tersebut, peneliti menggunakan konsep hubungan kerja yang terjalin antara pemberi kerja dan buruh. Hubungan tersebut menguak adanya sebuah subordinasi atau ketergantungan. Pada persoalan ini, peneliti lebih condong melihat ketergantungan ekonomi yang dialami oleh pekerja outsourcing. Pemaparan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling untuk menjaring informan.Unit analisis dalam penelitian ini adalah tenaga kerja outsourcing di PT TIAD melalui vendor, yaitu CV Mulya Putra Mandiri yang berstatus sebagai warga di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Jumlah pekerja yang berasal dari Desa Ponggok sebanyak 51 orang dari 80 total pekerja outsourcing.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, studi dokumentasi dan literatur. Teknik pemeriksaan keabsahan data memakai triangulasi dan konfimabilitas. Peneliti menentukan triangulasi dengan memanfaatkan sumber dalam penelitian ini. Contohnya dengan membandingkan wawancara dari Pimpinan CV MPM, pekerja outsourcing, dan perangkat desa untuk mengetahui kesejahteraan pekerja. Proses analisa data untuk mencapai kesimpulan penelitian dengan teknik reduksi data, penyajian data, maupun pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Dari proses tersebut oleh peneliti kemudian ditampilkan dalam bentuk tulisan dan tabel. Setelah itu, untuk mengambil kesimpulan penelitian yang telah diverifikasi dengan data sekunder. Tahap penelitian meliputi tahap pralapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penyusunan laporan. Persoalan ketergantungan ekonomi yang dialami oleh pekerja outsourcing tidak dapat lepas dari keadaan individu mereka yang hanya memiliki pendidikan dan skill yang rendah kemudian menyebabkan produktivitas mereka dibawah rata-rata. Temuan lapangan oleh peneliti, persoalan yang dihadapi oleh pekerja outsourcing di Desa Ponggok diakibatkan karena adanya dominasi peran seorang Kepala Desa Ponggok. Masyarakat seakan ‘nrimo’ dan ‘njagakne’ keberlangsungan hidup mereka pada Kepala Desa. Mereka mempunyai etos kerja dan fighting spirit yang lemah. Disamping itu pula kondisi perekonomian yang menjerat mereka kembali ke dalam kemiskinan karena utang kepada rentenir membuat mereka tergantung pada pekerjaan tersebut. Oleh karena itu perlu penekanan profesionalisme dari CV MPM yang diterapkan pada pekerja. Peningkatan kesadaran mengenai risiko berprofesi sebagai tenaga kerja outsourcing. membangun kekuatan buruh dengan membentuk serikat pekerja buruh. Maupun penyediaan sarana perekonomian, seperti koperasi pekerja oleh CV MPM. Kata kunci: Outsourcing, Ketergantungan, Hubungan Kerja, Tokoh Kunci

Kata Kunci : Hubungan Industrial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.