Laporkan Masalah

Efektivitas Program Pemberantasan Buta Aksara Di Kecamatan Sempor

FAHMI, Yusri, Agus Heruanto Hadna

2012 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Keaksaraan Fungsional secara umum dilaksanakan di Sempor pada pertengahan tahun 2006 setelah keluar Instruksi Presiden No. 5 tahun 2006 tertangal 9 Juni 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWBP-PPBA). Kecamatan Sempor merupakan salah satu daerah kantung buta aksara di Kebumen, tercatat sekitar 2449 warga buta aksara yang masuk ke dalam data UPTD Dikpora Sempor pada tahun 2006. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain konsep pendidikan nonformal, konsep pendidikan keaksaraan fungsional dan efektivitas program keaksaraan fungsional. Evaluasi digunakan dengan adaptasi dari model Stake dan CIPP. Hasil penelitian ini menunjukkan prosentase kelulusan warga program PKBM Handayani lebih tinggi, konsep program UGM lebih efisien dan fasilitas kurikulum UGM lebih lengkap. Kendala yang dihadapi program di kecamatan Sempor, antara lain: penyelenggaraan program kurang aktif, kesalahan rekruitmen peserta didik, waktu dan cara pembelajaran yang kurang sesuai. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian ini antara lain monitoring dan evaluasi secara intensif, menyediakan bahan bacaan, penyelenggara menitikberatkan pada materi ketrampilan dan perekrutan warga belajar lebih mengedepankan kriteria usia dan pengalaman. Kata kunci: Buta Aksara, Pendidikan Nonformal, Keaksaraan Fungsional, Efektivitas Program Keaksaraan Fungsional

Kata Kunci : Pendidikan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.