Laporkan Masalah

Fotografi Jurnalistik Dan Hegemoni Kekuasaan

PERKASA, R. Aldis Armin, Ratnawati

2012 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Penelitian ini mengambil judul Fotografi Jurnalistik dan Hegemoni Kekuasaan dimana foto adalah objek penelitian pada penelitian ini. Fotografi jurnalistik merupakan salah satu bagian dari media massa yang bertugas untuk menggambarkan peristiwa nyata yang sedang diberitakan. Foto pada dasarnya bisa menjadi salah satu media yang efektif untuk membangun komunikasi politik dengan berdasarkan atas argumen bahwa otak manusia akan lebih cepat menagkap makna dari sebuah gambar, hal ini memberikan ruang yang luas dan pilihan untuk membentuk sebuah berita atau opini melalui media fotografi jurnalistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana foto menjadi sarana pemerintah untuk mengkonstruksi pola pikir publik dalam kaitannya melanggengkan kekuasaan. Pada penelitian ini saya memberikan gambaran dengan mengambil contoh pemerintahan pada masa orde baru yang dipimpin oleh mantan Presiden Soeharto. Orde Baru adalah masa dimana pemerintah mempunyai kekuasaan di semua sektor, tak terkecuali pada sektor media. Media yang telah terhegemoni oleh kekuasaan pemerintah menjadi alat untuk melanggengkan hegemoni kekuasaan pemerintah. Fotografi menjadi salah satu media yang digunakan untuk melakukan hegemoni. Foto memberikan gambaran nyata tentang suatu pemberitaan, akan tetapi jika foto telah mengalami konstruksi, maka makna yang terkandung juga akan berbeda. Makna yang terkandung pada satu peristiwa dapat berbeda jika diambil dengan sudut dan teknik yang berdeda pula. Pada masa Orde Baru, kekuasaan pemerintah terhadap media memberikan keleluasaan pemerintah untuk mengontrol isi yang akan keluar pada media tersebut. Tak terkecuali pada foto. Hampir semua foto yang keluar merupakan foto yang memberitakan tentang gambaran pencitraan pemerintah Orde Baru (Soeharto). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa ternyata pemerintah orde baru menggunakan foto untuk melancarkan hegemoni kekuasaannya. Hal ini dapat dilihat dari upaya yang dilakukan pemerintah (Soeharto) dengan memunculkan foto-foto yang memaparkan pencitraan diri Soeharto. Framing foto yang dilakukan mencoba untuk mengedepankan efek positif bagi kekuasaan Orde Baru dengan memberikan foto-foto yang telah dikonstruksi sedemikian rupa sehingga hanya sisi positif yang terpapar. Kontinuitas dan letak yang straregis pada peredaran foto-foto yang dimuat yang berisikan tentang kegiatan Soeharto akan memberikan dampak pada terbiasanya masyarakat dengan pencitraan Soeharto yang kemudian berujung dengan melekatnya pencitraan Soeharto pada pikiran masyarakat. Hal ini memberikan keleluasaan bagi pemerintahan Soeharto untuk mendapatkan simpati dari rakyatnya dan mengontrol pola pikir masyarakat melalui foto jurnalistik yang dimuat pada media massa.

Kata Kunci : Media masa; fotografi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.