Benar-Benar Bersyariat? Studi tentang Wacana Ideologi Islam Partai Bulan Bintang dan Ideologisasinya di Provinsi DIY

DINIHARI, Kurniawan, Purwo Santoso

2012 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan berideologi Islam dan mencita-citakan berlakunya Syariat Islam. Cita-cita ini sangat ambisius, mengingat kondisi masyarakat Indonesia yang sangat plural dan masyarakat muslim sendiri, sampai saat ini pada umumnya tidak mendukung pemberlakukan Syariat Islam secara formal. Di sisi lain, partai-partai “rival” dari PBB memilih “bermain aman”, diantaranya ada yang sekadar menyatakan berasaskan Islam, malah ada pula yang secara eksplisit menentang pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia. Studi ini mempertanyakan pilihan PBB tersebut dan melacak mengapa dan bagaimana PBB menyatakan janjinya memberlakukan Syariat Islam. Para elit dan aktivis PBB meyakini bahwa Islam adalah suatu ajaran yang bersifat menyeluruh. Islam, dalam alam pikiran mereka bukan hanya memberi arahan bagi kehidupan di akhirat, melainkan memiliki aturan-aturan yang berkenaan dengan bidang-bidang kehidupan manusia di dunia. Islam di sini memiliki fungsi sebagai ideologi, yaitu pemikiran yang menggerakkan penganutnya untuk memperjuangkan sesuatu yang dianggap paling baik bagi kehidupan. Oleh PBB, Islam dijadikan sumber inspirasi dan asas bagi seluruh aktivitas partai. Untuk menemukan kontribusi ideologi dalam pengorganisasian PBB, maka perlu dilakukan pengamatan seksama terhadap organ partai. Studi kasus menjadi metode terbaik untuk menjelaskan fenomena ini karena menggunakan banyak sumber data, dan fokus hanya pada kasus yang diteliti. Hasilnya adalah kajian fenomena khusus (meskipun kecil) secara mendalam. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, eksistensi ideologi Islam PBB tampak seperti ada tetapi tidak ada. Secara pemikiran, para elit PBB di DIY satu suara akan terus memperjuangkan cita-cita menegakkan Syariat Islam. Sayangnya, dalam tataran praktik, idealisme itu tidak terwujud. Selain ideologisasi Islam yang tidak berjalan, pengorganisasian PBB tidak mencerminkan diri sebagai partai ideologis. Sebaliknya PBB malah terjebak pada beberapa pola politik pragmatis. xvii

Kata Kunci : Agama Islam