Laporkan Masalah

Jazz Yang Merakyat (Studi Deskriptif Strategi Komunikasi Organisasi Komunitas Jazz Jogja dalam Mengkomunikasikan ‘Jazz yang Merakyat’)

HUTOMO, Surya Diwa Wira , Pulung Setiosuci Perbawani

2012 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

Organisasi bila dilihat dari cara pembentukannya akan dikenal organisasi formal dan organisasi informal. Baik dalam organisasi formal maupun organisasi informal, manusia tidak dapat melepaskan komunikasi. Di dalam organisasi formal, suatu organisasi dirancang untuk melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan dengan banyak individu dan untuk memberikan rangsangan kepada orang-orang lainnya untuk membantu mereka. Misalnya bisnis dibentuk untuk menghasilkan (produksi) barang. Berbeda dengan organisasi informal dimana di dalam struktur organisasinya tidak terbentuk secara jelas dan tujuan yang dibentuk berjalan secara insidental (tidak berkelanjutan). Baik organisasi formal ataupun organisasi informal, keduanya selalu melakukan kegiatan komunikasi, baik komunikasi secara internal ataupun eksternal kepada masyarakat untuk pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Salah satu organisasi informal yang melakukan kegiatan komunikasi kepada masyarakat mengenai pesan-pesan tertentu adalah Komunitas Jazz Jogja. Komunitas Jazz Jogja sebagai organisasi informal mempunyai visi-misi yaitu merubah persepsi masyarakat bahwa musik jazz tidak lagi bersifat eksklusif dan dapat dinikmati oleh siapapun. Paradigma sajian pertunjukan musik jazz yang berkembang saat ini adalah suatu hal yang eksklusif dengan keharusan untuk membayar tiket yang cukup mahal. Paradigma ini berusaha dihilangkan oleh Komunitas Jazz Jogja. Sebuah paradigma baru yang ingin dibentuk adalah menjadikan Jazz sebagai musik yang merakyat, membumi, dan jauh dari kesan eksklusif seperti dari sejarah awal aliran jazz itu terbentuk dari kelas budak kulit hitam yang termarjinalkan. Komunitas Jazz Jogja mencoba mengkomunikasikan mengenai konsep musik jazz yang ditampilkan sebagai musik yang “merakyat”, artinya pertunjukkan musik jazz tidak lagi diidentikkan dengan nilai-nilai eksklusif. Image. Konsep musik jazz yang “merakyat” tersebut dibentuk dengan menggunakan beberapa strategi komunikasi yang ditujukan kepada masyarakat umum, terutama masyarakat biasa yang menyukai genre musik jazz. Musik jazz yang dulunya hanya dapat dinikmati di tempat-tempat yang eksklusif, dirubah menjadi musik yang dapat dinikmati oleh siapapun dan dimanapun. Untuk dapat merubah opini dalam masayrakat tersebut, sebuah strategi komunikasi harus mampu memberikan pesan-pesan yang dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat sebagai target dalam opini mengenai upaya menikmati musik jazz. Strategi komunikasi tersebut juga harus didukung dengan penggunaan media-media komunikasi yang efektif dalam mentransmisikan pesan-pesan „jazz yang merakyat‟ kepada masyarakatnya. Media komunikasi tersebut diharuskan dekat dengan target masyarakat, dan mampu mewakili serta menyalurkan pesan tersebut kedalam benak konsumen. Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Strategi Komunikasi Komunitas Jazz Jogja kepada pihak eksternal, Pesan ‘Jazz yang Merakyat’.

Kata Kunci : strategi komunikasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.