Persaingan Pengusaha Pengrajin Batik Cap di Patangpuluhan Kota Yogyakarta
FIRALDY, Akhmad Taufiq, Djoko Suseno
2012 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Indonesia sebagai bangsa yang heterogen memiliki sebuah kebudayaan yang sangat beragam, diantaranya adalah batik. Batik memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Indonesia, melalui batik beberapa orang dapat menghidupi keluarganya dan membuatnya sebagai pengusaha pengrajin batik. Pengusaha pengrajin batik ini termasuk kedalam kegiatan ekonomi sektor riil dan kegiatan. Mereka sebagai salah satu bagian dari kegiatan sektor riil ini memiliki berbagai macam permasalahan dan tantangan yang tentunya harus mereka hadapi. Termasuk persaingan yang terjadi dengan sesama pengusaha pengrajin batik yang tentunya mereka sebagai pengusaha memiliki cara-cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti mengambil lokasi di daerah Patangpuluhan, kota Yogyakarta yang didalamnya terdapat pengrajin batik cap. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pengrajin batik cap di Patangpuluhan sedangkan teknik penentuan informan yang digunakan adalah purposive. Informan tersebut dari pengusaha pengrajin batik cap dan pembeli atau buyer. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa sebagai salah satu penggerak sektor riil, para pengusaha pengrajin batik cap di Patangpuluhan ini terdapat persaingan yang terjadi di segala lini mulai dari produksi sampai pemasaran. Tetapi dari persaingan yang terjadi ini mengakibatkan kontak terjadi diantara mereka yang menyebabkan adanya kesepakatan bersama atau konsesus. Dimana konsensus ini muncul dalam bentuk sebuah tindakan saling membantu dalam hal ini bertukar informasi walaupun informasi hanya digunakan sebagai referensi. Sebelumnya, penulis menganalisa bahwa permasalahan yang mereka hadapi dalam berusaha adalah dua macam, yaitu masalah internal dan masalah eksternal. Dari permasalahan ini mereka harus mencari solusi untuk menyelesaikannya dan disinilah letak kerjasama mereka yaitu bertukar informasi guna menambah referensi. Mereka dalam menghadapai persaingan ini tidaklah saling menjatuhkan satu sama lain, walaupun mereka itu bersaing satu sama lain. Sebagai penutup, saran yang terdapat dalam penelitian ini adalah bahwa dalam sebuah usaha itu tentunya terdapat persaingan, tetapi didalamnya terdapat sebuah nilai yang tidak bisa dihilangkan. Karena terdapat nilai kerjasama, kerjasama ini yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dari lingkup yang kecil dahulu bisa dikembangkan seperti para pengusaha pengrajin batik cap di Patangpuluhan ini terdapat kerjasama didalam persaingan mereka. Bagi pemerintah nilai kerjasama ini dapat digunakan untuk membangun sebuah landasan ekonomi sektor riil yang kuat sehingga pembangunan dapat berjalan dan bisa dinikmati semua kalangan. Keyword : pengusaha pengrajin batik cap, persaingan, permasalahan, dan kerja sama
Kata Kunci : Industri Kecil