Laporkan Masalah

Studi Organisasi Kolateral Studi Kasus : Mengungkap Strategi yang Digunakan Salah Satu Partai Islam dalam Menjaga Jaringan Organisasi Sayap Kepemudaannya

PRABOWO, Mario Sebastian, Miftah Adhi Ikhsanto

2012 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Dalam membaca peta politik di Kota Yogyakarta, setidaknya penelitian ini dapat memberikan gambaran dan benang merah adanya jejaring organisasi kolateral yang didesain sejak awal secara laten (metafisis) oleh PKS dengan LDS Smart Syuhada. LDS Smart Syuhada yang selama ini dikenal hanya sebagai organisasi sosial kepemudaan, remaja masjid, sekaligus komunitas keagamaan-keislaman yang bergerak dibidang dakwah, sejatinya tidak hanya memainkan perannya sebagai organisasi publik pelayan jamaah dalam hal dakwah. Namun, LDS Smart Syuhada dan seluruh lembaga dakwah lain yang tergabung dalam koordinasi sistem “Dakwah Sekolah” kota Yogyakarta telah memainkan perannya sebagai perwajahan partai dimata masyarakat (terutama pelajar kota Yogyakarta). Kesemuanya bernaungdalam bendera partai dan subordinasi langsung BPTB (Biro Pelajar Tunas Bangsa) PKS DPD Kota Yogyakarta. Dakwah sekolah sendiri merupakan sandi, kode, sekaligus ungkapan yang tidak berdiri sendiri atau dalam makna sebenarnya. Sama dengan LDK (Lembaga Dakwah Kampus), LDS (Lembaga Dakwah Sekolah) Smart Syuhada adalah organ kepartaian yang didesain dalam masterplan dan grand mapping Jamaah Tarbiyah sekaligus hizbiyah PKS di kota Yogyakarta. Yang membedakan antara keduanya hanyalah segmentasi garapan dan ranah dakwahnya saja, yakni area kampus yang menyasar mahasiswa untuk LDK serta area sekolah yang menyasar pelajar atau siswa untuk LDS. Inilah yang menjadi langkah strategis PKS dalam menjaga organisasi koelateralnya. Pentingnya PKS menjadikan organisasi LDS Smart Syuhada ini tersembunyi dalam “silent operatingnya” PKS adalah demi kebaikan dakwah dan juga kebaikan keduanya. PKS menyadari benar bahwa LDS Smart Syuhada diberikan identitas ganda dalam dirinya. Pertama sebagai organisasi yang berada dalam strukturasi YASMA (Yayasan Masjid dan Asrama Syuhada) dan juga sebagai event organizer islami untuk pelajar kota Yogyakarta, dan kedua sebagai organ kepemudaan yang dimilikinya. Dengan demikian, menjadi tidak aman apabila LDS Smart Syuhada terdeteksi atau terdapati sebagai organisasi yang turut bergerak dalam bidang politik. Sumbangsih awal yang diberikan oleh LDS Smart Syuhada kepada PKS adalah LDS Smart Syuhada sangatlah jelas dan berarti, yakni merupakan cikal bakal sekaligus inspirasi lahirnya Lembaga Dakwah Sekolah Lokal setingkat SMA sederajat. LDS Smart Syuhadalah yang dikenal sebagai organisasi dakwah sekolah perintis, pertama, dan tertua di Jogjakarta, lantas menjadi fasilitator sekaligus wadah jaringan para alumni untuk memapankan kegiatan dakwah lokalnya di masingmasing sekolah almamaternya. Selain itu, LDS inilah yang menginisiasi adanya sistematisasi mentoring yang merupakan awalan PKS dalam merekrut kaderkadernya pada tahun 1999. Di samping itu, LDS Smart Syuhada juga dikenal sebagai pelopor lahirnya wajihah lainnnya guna kepentingan spesialisasi ranah kerja dan membantu meringankan porsi kerja dakwah politik bidang-bidang didalamnya. Taruhlah wajihah LSM Sketsa Mentoring Jogja, wajihah LP3M Ash Shohwah, dlsb, yang lahir karena keinginan PKS untuk membagi konsentrasi dan perhatian agar LDS Smart Syuhada tidak „overload’ dalam melaksanakan kerja-kerjanya selama ini. Walau pun hal ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh beberapa kasus yang menyebabkan LDS Smart Syuhada dikurangi „power‟-nya. Fungsi LDS Smart Syuhada adalah membantu penghimpunan (penyediaan) konsumen-konsumen dakwah politiknya (baca : basis massa simpatisan dari kalangan pemuda seumuran pelajar). Atau dalam bahasa Tarbiyah, LDS Smart Syuhada adalah organisasi yang bergerak dalam dakwah ammah bidang strategi jamahiriy (kemasyarakatan). Diharapkan dengan adanya penumbuhan dan penambahan massa simpatisan yang telah dikelola oleh LDS Smart Syuhada ini, PKS mendapatkan dukungan berlebih atau setidaknya tidak mendapatkan resistensi dari para pelajar. PKS sadar, bahwa mereka, tidak mungkin bisa menjamah dan melebarkan jangkauan politik dan dakwahnya apabila menggunakan „jubah‟ partai ke sekolahsekolah dan institusi pendidikan setingkat yang notabene merupakan „area bebas politik‟. Oleh sebab itu, mereka menjadikan LDS Smart Syuhada sebagai modus sekaligus organisasi kolateral (organisasi sayap kepemudaan) yang bertugas memutabaah- i (menjaga, merangkul, dan memagari) basis masa simpatisannya. Inilah bentuk “silent operating” PKS yang dilakukan melalui LDS Smart Syuhada. LDS Smart Syuhada disini diperlukan untuk mengelola simpatisan dakwah sekaligus simpatisan politik oleh PKS dikarenakan simpatisan adalah modal potensial sekaligus peluang besar yang harus „dirawat‟ dan diberikan konsen penuh serta perlakuan khusus terhadapnya. PKS juga tahu, bahwa pelajar di kota Yogyakarta mempunyai kuantitas suara dan hak pilih dalam kontestasi Pemilu yang cukup signifikan, yakni hampir mendekati angka 40 persen. Suatu nominal yang cukup menggiurkan. PKS tentu tidak ingin melewatkan dan membuang salah satu kunci pemenangan kontestasi politik terdekatnya ini pada tahun 2014 nanti. PKS juga faham, bahwa masih ada lubang di sana-sini, dan kekurangan serta limitasi lainnya dari model pembinaan dasar Tarbiyah yang selama ini dilakukannya dalam rangka kaderisasi dan regenerasi demi tujuan pemenuhan rekruitmen anggota. Data dan realitas ketidaksempurnaan rekruitmen melalui halaqah/ liqa’, serta bocornya sistem kaderisasi melalui mentoring keagamaan di sekolah-sekolah inilah yang dijadikan alasan penguat argumentasi dan urgensi keberadaan (peran) LDS Smart Syuhada. LDS Smart Syuhada lantas “dihadirkan” sebagai organisasi yang setidaknya dapat diandalkan dan diberdayakan untuk menjaga simpatisan agar tetap ter-sibghoh (tercelup) dalam nuansa dakwah Tarbiyah. PKS menerapkan prinsip sirriyatud tandzim wa jahriyatul amal atau “right man in the right place on the right time” yang sangat-sangat ditekankan kepada semua kadernya yang masih aktif bergerak dan berorganisasi di satuan dakwahnya masing-masing serta tercatat dalam barisan BPTB (Biro Pelajar Tunas Bangsa) DPD PKS Kota Yogyakarta. Bahkan, penekanan ini ditegaskan menjadi bai’at (sumpah) agar menjadi prinsip yang harus diamalkan dimana pun dan kapan pun. Presiden PKS, Ustad Lutfi pun menekankan kembali agar semua kadernya dapat memainkan peran ganda di segala aktivitas dakwahnya. LDS Smart Syuhada lantas menjalankan metafungsi politiknya dengan cara amniyah dan khos (rahasia, khusus, dan samar) dengan sangat baik. LDS Smart memberikan citranya kepada pelajar kota Yogyakarta sebagai lembaga dakwah yang mengerti dan ramah terhadap pelajar sesuai tagline inklusif organisasinya yakni, “Sahabat Pelajar Jogja!”. Agenda-agenda dakwah yang LDS Smart Syuhada adakan pun dikesankan cukup trendi, ngepop, serta populis, dan selalu disesuaikan dengan selera „pasar‟ pelajar agar dapat merangkul semua latar belakang pelajar secara besar-besaran (massif). Hal ini dikuatkan dengan penamaan dan bentuk acara-acara dakwah mereka yang begitu fresh dan fun tanpa harus kehilangan ruh Ilahiyah dan nilai Islamiyah. Dalam pola kaderisasi dan pembinaan yang dilakukannya pun, LDS Smart Syuhada menggunakan mekanisme dan mode komunitas yang selaras dengan isi Manhaj Ikhwanul Muslimin untuk me-mutabaah-i (menjaga) basis simpatisan yang sudah terinklusi. Komunitas yang sudah ada inilah yang dijadikan wadah ekspresi minat, bakat, hobi, kecenderungan, dan ketertarikan pelajar kota Yogyakarta terpusat dalam satu markas besar Masjid Syuhada Kotabaru Yogyakarta. Pendekatan ini dirasa sangat pas untuk pembinaan dan pemberdayaan mad’u (obyek dakwah) yang lebih terkontrol dan berkelanjutan. Pemudalah sebagai penggeraknya, remaja pelajar pemilih pemula-lah sebagai pelaku dakwah dan gerakan Tarbiyah ini. Hingga nanti terciptalah ISC (Islamic Student Center) seperti apa yang telah dicanangkan LDS Smart Syuhada sebagai pengemban Visi BPTB DPD PKS Kota Yogyakarta Tahun 2014 yakni “menjadi gerakan dakwah dengan pelajar sebagai pelaku utama yang dinamis kompetitif untuk perbaikan masyarakat Islam”. Suatu visi peremajaan dan permudaan kader yang dijadikan mimpi bersama Dakwah Sekolah karena dirasa masih rasional, terukur, dan cukup bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, nantinya LDS Smart Syuhada dengan ISC-nya dapat menjadi rujukan pertama penggerakkan simpatisan dakwah dan politik PKS. C. Kontribusi Penelitian Terhadap Teori Organisasi Kolateral Tentu saja, setiap partai politik dan organisasi sosial politik yang satu dengan yang lain memiliki cerita berbeda dalam menjaga organisasi kolateralnya. Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan cerita dan warna tersendiri dari isu, dan topik penelitian perihal kajian organisasi kolateral. Seperti yang telah diuraikan dalam bagian landasan teori didepan, kajian ini penting untuk diperdalam kembali dan dijadikan fokus tersendiri karena keunikan LDS Smart Syuhada yang disembunyikan jatidirinya kepublik. Hal ini dilakukan oleh PKS untuk menjaga LDS Smart Syuhada agar tetap berada dibawah kontrol kuasanya. Sehingga relasi yang dibangun adalah patronase top down dan sistematis. Penulis sadar, bahwa teori yang digunakan dalam penelitian ini tidaklah bersifat determinitif atau bisa dipaksakan dalam realita obyek penelitian ini, atau malah sebaliknya. Dalam menganalisis penelitian atau penulisan naskah skripsi ini pun, penulis mendapati adanya beberapa hal yang sifatnya limitatif di dalamnya. Dalam tataran teoritis, penulis membenarkan akan adanya sebagian teori yang tidak semestinya terkait organisasi kolateral yang dipinjam oleh penulis dalam mengkerangkai penelitian ini. Baiah (sumpah)- lah yang menjadi ikatan formal dan nonformal kerja-kerja dakwah yang dilakukan oleh LDS Smart Syuhada. Sehingga BPTB DPD PKS Kota Yogyakarta mempunyai kontrol formal yang bersifat directive dan top down terhadap LDS Smart Syuhada ini. Dalam bangun kerja organisasi kolateral dan tataran ruang dialogis, seharusnya dapat menjadi medium yang proporsional terhadap tuntutan paket politik yang menjadi hak LDS Smart Syuhada. Namun, pada biasanya, LDS Smart Syuhada dan lembaga lainnya mempunyai porsi politik dan posisi tawar yang lebih kecil dalam forum elitis BPTB DPD PKS kota Yogyakarta. Banyak agregasi yang tidak dapat diartikulasi dan diakomodasikan secara penuh oleh PKS terhadap LDS Smart Syuhada. Selain itu, menilik posisi LDS Smart Syuhada yang belumlah mapan dalam posisinya (formal), menjadi catatan tersendiri dalam bangunan jaringan organisasi kolateral ini. Jika saja suatu saat LDS Smart Syuhada diketahui oleh publik, terutama pelajar kota Yogyakarta, maka dapat dipastikan organisasi ini akan mendapatkan sanksi dari pimpinan Yayasan Yasma Masjid Agung Syuhada, yang serta merta akan menghilangkan basis massa dakwah dan politik PKS itu sendiri. Nilai tambah dari tulisan ini adalah mampu memberikan gambaran dari adanya politik laten yang terjalin dalam kerangka organisasi kolateral dalam membaca dan memahami peta politik yang biasanya merupakan fenomena tak kasat mata. Terakhir, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih cerita tersendiri untuk partai diluar PKS dalam mengelola basis masa simpatisan dan strategi atau taktik regenerasi dan kaderisasi anggota demi keberlangsungan dan kemenangan kontestasi politiknya.

Kata Kunci : Organisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.