Laporkan Masalah

Representasi Peran Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai Saluran Representasi Masyarakat Betawi Menuju Pemerintah DKI Jakarta

HAGIRI, Friadi, Sri Djoharwinarlien

2012 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Penelitian ini mengambil judul “Peran badan musyawarah masyarakat (Bamus) Betawi) sebagai aktor penghubung antara masyarakat Betawidengan pemerintah kota Jakarta. Rumusan masalah ini hendak menjelaskan bagaimana Bamus bekerja sebagai sebuah institusi intermediari memainkan perannya . penelitian ini nantinya akan membedah tiga hal, Bamus itu sendiri yang akan di bedah melalui relasi internal dalam tubuh Bamus, kemudian relasi eksternal Bamus dengan aktor-aktor lain di luar dirinya dan yang terakhir bagaimana aspirasi dan partisipasi dilakukan. Tema mengenai Bamus ini menarik di lakukan karena bukan hanya mencoba menjelaskan tentang aliran aspirasi melalui dirinya tetapi juga mencoba untuk menjelaskan bahwa sesungguhnya dalam tubuh sebuah insitusi intermediari sendiri terdapat hal-hal penting yang nantinya mempengarugi tugas ia sebagai sebuah jembatan aspirasi dari masyarakat ke Negara. Bamus dalam struktur masyarakat Betawi di tempatkan sebagai paying tertinggi yang menaungi seluruh elemen masyarakat keBetawian tanpa terkecuali dan dia pula yang menjadi garda terdepan masyarakat Betawi untuk menghadapi dan berhubungan dengan pemerintah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Alas an penggunaan pendekatan kualitatif karena penelitian ini berangkat dari sebuah pemahaman bahwa untuk mengkaji sebuah fenomena social secara komprehensif dibutuhkan gambaran nyata dari isu yang terjadi di lapangan. Sumber data utama dari penelitian ini berasal dari Bamus itu sendiri, ormas yang bernaung di bawahnya dan dilengkapi oleh pernyataan dari masyarakat Betawi secara umum dengan menggunakan wawancara dan observasi langsung sebagai teknik pengumpulan data. Kesimpulan dari peneltiian ini menunjukan bahwa sebuah intitusi intermediari dapat di lacak mulai dari awal pembentukannya. Alas an pembentukan ternyata dapat menjelaskan kecenderungan logika kerja mereka nantinya. Selain itu ada hal yang tidak kalah penting ketika menjelaskan sebuah itnitusi intermediari selain proses tersalurkannya aspirasi hingga sampai ke target utama, tetapi juga hal-hal seperti pengakuan dari konstituen dan kuasa intitusi intermediari terhadap konstituen juga dapat menjadi faktor seberapa efektif nantinya partisipasi dan aspirasi dilakukan. Dan yang terakhir, selain pengakuan dari internal dari konstituen, sebuah intitusi intermediari juga perlu membuka jalan untuk menyalurkan aspirasi-aspirasi yangtelah di tampungnya, dan sebuah intitusi intermediari juga perlu untuk memperkuat posisi tawarnya dengan aktor-aktor lain di luar dirinya sehingga tugas dan fungsi dapat bekerja dengan baik.

Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat;


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.