Laporkan Masalah

Rasionalitas Tindakan Dan Strategi Bertahan Hidup Migran Sirkuler : Studi tentang Kelompok Migran Sirkuler di Pemukiman Spontan Sagan, Kabupaten Sleman

KUSUMASARI, Ajeng Dyah , Soeprapto

2011 | Skripsi | Sosiologi

Penelitian ini terfokus pada migrasi non permanen/sirkuler yang artinya migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan, tapi hanya mendekati tempat pekerjaan tersebut. Para migran ini, tergolong migran dari golongan ekonomi bawah yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang memadai serta kepemilikan akan modal/ uang untuk usaha sehingga keberadaannya hanya memproduksi profesi rendahan seperti pengemis, pengamen, pemulung maupun tukang becak di perkotaan. Tujuan dari penelitian ini: Pertama, memberikan gambaran mengenai deskripsi kondisi kelompok migran tersebut. Kedua, menjelaskan alasan para migran melakukan perpindahan penduduk ke Sagan, Kabupaten Sleman. Ketiga, menjelaskan makna kesejahteraan subjektif yang dimaknai para migran sehingga mendorong tindakan migrasi. Keempat, menjelaskan strategi bertahan hidup para migran seperti yang mereka maknai. Dalam memenuhi tujuan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tindakan migrasi yang dilakukan para migran sirkuler yang tinggal di pemukiman spontan Sagan merupakan suatu tindakan rasional dengan 3 alasan utama yaitu: 1. alasan ekonomi, 2. Alasan sosial dan 3. alasan psikologi. Selain itu, kondisi keterbatasan para migran yang tinggal di pemukiman spontan Sagan ini tidak lantas membuat mereka merasa tidak sejahtera hal ini dapat disimpulkan dari subjektifitas afeksi dan kepuasan yang dirasakan migran. Strategi bertahan hidup yang diterapkan para migran antara lain: 1. Hidup berkelompok, 2. Berusaha tetap menjaga komunikasi dengan keluarga di daerah asal, 3. Berprofesi sebagai pengemis, pengamen, dan pemulung, 4. Menghemat, menabung, dan menjalankan kegiatan investasi di daerah asal, 5. Menjadikan anak sebagai tumpuan harapan untuk mengubah nasib keturunan secara fundamental. Penelitian ini mengkritisi adanya ketimpangan dalam memandang profesi seperti pengemis, pengamen, pemulung dengan stigma negatif saja tapi bagaimana berusaha dapat menempatkan secara adil dalam memandang profesi tersebut sebagai suatu objek atau korban dari adanya kebijakan yang kurang berpihak pada nasib hidup mereka sehingga untuk bertahan hidup mereka harus berjuang untuk diri mereka sendiri. Selain itu, peran keluarga juga cukup signifikan terhadap munculnya profesi rendahan seperti ini. Kata Kunci: migrasi sirkuler, rasionalitas, kesejahteraan subjektif, strategi bertahan hidup

Kata Kunci : Migrasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.