Laporkan Masalah

Jaringan Usaha Tanaman Hias (Studi Tentang ”Mafia” Perdagangan Tanaman Hias Di Yogyakarta)

WARDANA, Arief Aditya , --

2012 | Skripsi | Sosiologi

Berdasarkan uraian yang sudah penulis jelaskan pada bab 1 hingga bab 4, terkait dengan siklus dan pola pengembangan usaha tanaman hias di Yogyakarta sebagai lahan penciptaan lapangan usaha/kerja ditengah krisis maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Aktor – aktor yang terlibat dalam jaringan perdagangan tanaman hias sebelum booming meliputi pedagang tanaman hias itu sendiri, petani tanaman hias serta para suplier yang secara rutin menyediakan berbagai jenis tanaman hias yang umum dijual dipasaran. Ketiga komponen tersebut merupakan jaringan utama dan terpenting dalam pengembangan bisnis tanaman hias khususnya pada masa sebelum booming tanaman hias. Ada satu komponen yang memang tidak selalu aktif masuk dalam jaringan perdagangan tanaman hias adalah kolektor atau penghobby tanaman hias tertentu. 2. Jaringan yang terjalin antar aktor dalam perdagangan tanaman hias lebih bersifat kerjasama, informatif dan saling menguntungkan serta masing – masing aktor saling terbuka dan mereka mengenal dengan baik antar masing – masing bagian. 3. Pada saat booming tanaman hias tahun 2006-2007, muncul aktor baru yang menggantikan suplier lama dan petani atau kelompok tani yang memasok berbagai jenis tanaman hias kepada para pedagang. Dalam hal ini munculnya pasokan tanaman hias dengan harga fantastik dan bukan merupakan jenis tanaman hias yang biasanya dikembangkan oleh para petani atau kelompok petani diperoleh dari para agen atau suplier baru yang sebelumnya tidak mereka kenal sama sekali. 4. Pada saat booming tanaman hias, para pedagang banyak yang beralih dalam menyediakan tanaman hias yaitu tanaman hias dari berbagai jenis anthurium yang dibawa oleh para suplier baru yang merupakan aktor baru juga dalam sistem perdagangan tanaman hias, meskipun para pedagang tanaman hias masih tetap menyediakan berbagai jenis tanaman hias yang dulu sudah mereka jual, hanya saja stock nya sangat sedikit karena para pedagang beralih dan berlomba – lomba untuk menyetok tanaman hias jenis anthurium yang nyata – nyata pada saat itu bisa memberikan keuntungan yang besar kepada mereka. 5. Pola hubungan atau jaringan sosial yang tercipta pun mengalami perubahan dimana pola hubungan atau jaringan sosial mengalami peningkatan pada saat tanaman hias ini booming. Dimana pada saat itu para agen tanaman hias aktif melakukan transksi jual beli dengan para pedagangan tanaman hias dengan membawa berbagai jenis tanaman jenis anthurium dan para penjual tanaman hias pun aktif atau melakukan pembelian kepada para agen akibat tingginya permintaan pasar akan tanama hias tersebut. 6. Jaringan sosial yang terjadi pada saat boomingnya tanaman hias tersebut cukup bagus, namun ternyata, pola hubungan atau struktur hubungan sosial tersebut mengalami hambatan atau tidak berjalan seperti pada awal booming, manakala perilaku pasar menunjukkan arah yang negatif, dimana harga tanaman hias anthurium mengalami kemerosotan dan minat masyarakat pun tiba tiba mengalami penurunan yang drastis untuk membeli jenis tanaman anthurium. Pada satu sisi para agen tanaman hias tiba – tiba menghilang begitu saja dan dampaknya pedagang tanaman hiaslah yang mengalami kerugian besar karena banyaknya stock tanaman hias mereka yang belum terjual dan harga yang tiba – tiba merosot padahal sebelumnya mereka membeli dengan harga tinggi. 7. Dalam pasar tanaman hias terdapat suatu suatu struktur hubungan antara beberapa aktor pasar yaitu masyarakat, penjual tanaman hias dan para agen tanaman hias, yang membentuk suatu kompleksitas jaringan hubungan. 8. Siklus dalam dunia tanaman hias tersebut seperti perputaran mata rantai, dimana banyak orang terlibat dalam siklus pergerakan anthurium. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada level pebisnis. Tapi semua yang terkait dalam perputaran anthurium, baik dari petani hingga kolektor. Siklus ini berulang secara berkelanjutan hingga berujung pada satu titik kejenuhan pada masyarakat. 9. Terjadinya booming tanamam hias dan besarnya animo atau ketertarikan masyarakat (pedagang tanama hias dan konsumen) maupun dari para agen terhadap jenis tanaman hias jenis anthurium dikarenakan adanya aksi dan reaksi pasar 10. Reaksi positif yang ditunjukkan masyarakat dalam hal minta beli terhadap tanaman hias jenis anthurium yang sebenarnya kalo dipikir secara nalar bukanlah jenis tanaman hias yang luar biasa menunjukkan bahwa masyarakat cederung konsumtif.

Kata Kunci : Usaha


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.