Fungsi Manajemen Dalam Musik Rekaman Studi Kasus Manajemen Pesan Grup Musik Warteg Boyz
AHADI, Fajar, Wisnu Martha Adiputra
2011 | Skripsi | Ilmu KomunikasiKeseluruhan penelitian ini pada dasarnya ingin menjelaskan bagaimana sebuah institusi media menjalankan proses manajemen pesan agar tercipta pesan yang dapat disampaikan ke publik secara efektif dan memberikan pengaruh yang signifikan ke masyarakat. Melalui Warteg Boyz sebagai produk yang direpresentasikan oleh Ombak Unlimited Management dan Seven Music, peneliti ingin menjelaskan bagaimana proses manajemen pesan tersebut dilakukan dalam konteks musik rekaman sebagai media. Kolaborasi antara dua manajemen yang berbeda tersebut juga menjadi salah satu hal yang cukup menarik untuk diteliti.Pada perjalanannya ditemukan bahwa ada dua tahapan manajemen pesan yang dilakukan oleh Warteg Boyz, yaitu tahap single Okelah Kalo Begitu dan tahap mini album Warnasindo. Tahap Single Okelah Kalo Begitu hanya melibatkan Ombak Unlimited Management saja, karena pada tahap ini tidak ada bantuan dari Major Label. Baru pada tahap kedua Warteg Boyz mendapatkan kontrak kerjasama dengan Major Label yang bernama Seven Music.Pada tahap pertama dijelaskan mengenai proses terciptanya Warteg Boyz dan pengelolaan manajemen pesan untuk Single Okelah Kalo Begitu. Dimana single Okelah Kalo Begitu merupakan lagu yang telah diciptakan sebelum grup musik ini berdiri oleh Bongky Ismail Marcel, salah seorang personil BIP. Sehingga pada prosesnya, manajemen pesan yang dilakukan lebih banyak berpijak dari konsep lagu Okelah Kalo Begitu. Sedangkan tahap kedua manajemen pesan ini menjelaskan mengenai proses manajemen pesan untuk mini album. Pada tahap ini kerjasama antara Ombak Unlimited Management dengan Seven Music membuat tahapan kedua manajemen pesan ini menjadi sedikit berubah. Setelah penelitian ini dilakukan, perbandingan antara kedua tahapan manajemen pesan tersebut memperlihatkan bahwa pada manajemen pesan tahap pertama Bongky bersama Ombak Unlimited Management telah mampu menciptakan dan mengelola pesan dengan cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan detil perencanaan konsep grup yang cukup baik dan juga arah strategi promosi yang dilakukan. Hanya saja dengan kurangnya dana yang dimiliki, maka proses pengorganisasian yang dilakukan kurang maksimal. Keadaan ini ditunjukkan dari kurangnya SDM yang dapat menangani beberapa proses manajemen. Sehingga akhirnya hasil dari tahapan pertama ini tidak mencapai standar. Lalu pada tahap kedua pesan yang ditawarkan mengalami sedikit perubahan, yaitu menonjolkan tema “senang-senang” diatas tema budaya. Bentuk perencanaan ini dirasa kurang sesuai dengan pangsa pasar umum yang dituju. Sehingga akhirnya pada saat dilakukan pelaksanaan promosi, banyak didapat penolakan dari beberapa media. Oleh karena itu pada akhirnya kedua manajemen ini perlu menyesuaikan strategi promosi mereka dengan konsep pesan yang telah mereka rancang sebelumnya.
Kata Kunci : Musik