Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan UMKM DI Kabupaten Bantul Studi Kasus : Pemberdayaan Pengrajin Batik Tulis Di Sentra Kerajinan Batik Tulis Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul
NINGRUM, Agustina Retno Kusuma, Ratminto
2011 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Batik merupakan kebudayaan asli Indonesia yang telah disahkan oleh UNESCO. Salah satu bentuk pelestarian batik adalah melalui produksi dan perdagangan batik yang dilakukan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah. Sentra Batik Tulis Desa Wukirsari adalah salah satu sentra batik tulis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun para pengrajin di sentra ini banyak mengalami masalah-masalah. Masalah tersebut diantaranya permodalan, pemasaran, teknologi, desain, sumber daya manusia, perizinan, dan adanya isu ACFTA yang berpengaruh dalam persaingan hasil produksi batik tulis dengan batik printing dan cap yang lebih murah buatan China. Penelitian ini bertujuan untuk melihat “Bagaimana peran pemerintah dalam memberdayakan pengrajin batik tulis di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul” Dalam pemberdayaan UMKM khususnya pengrajin batik tulis ini pemerintah melakukan usaha-usaha dalam berbagai bidang. Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2008 dan dikuatkan dengan pendapat para ahli pemerintah melakukan usaha untuk menumbuhkan iklim usaha yang kondusif di bidang permodalan, sarana dan prasarana, perizinan usaha, dan informasi usaha serta untuk mengembangkan dan membina UMKM di bidang desain dan teknologi, sumber daya manusia, produksi dan pengolahan, dan pemasaran. Upaya pemberdayaan ini akan berhasil jika aspek-aspek penting dalam pemberdayaan tercapai seperti partisipasi, kapasitas organisasi lokal, profesionalitas pelaku pemberdaya, dan aliran informasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif di mana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian dalam skripsi ini adalah pedoman wawancara, buku catatan, tape recorder dan camera digital. Dari hasil analisis data, Disperindagkop Bantul melaksanakan perannya sebagai aktor pemberdaya dengan melakukan upaya untuk menumbuhkan iklim kondusif diantaranya penyederhanaan prosedur perizinan usaha, pengadaan dana bergulir untuk membantu permodalan, informasi usaha melalui website, fasilitasi dengan pihak luar dalam pembangunan gazebo, dan pembangunan dan pengelolaan Pasar Seni Gabusan. Sedangkan dalam membina dan mengembangkan UMKM diantaranya melalui pelatihan kewirausahaan, pemasaran melalui fasilitasi untuk mengikuti pameran-pameran lokal maupun nasional, pembuatan profil sentra kerajinan, pelatihan IT, dan pengadaan kompor listrik. Dalam pemberdayaan tersebut partisipasi pengrajin sangat tinggi serta didukung oleh organisasi lokal, yaitu Paguyuban Pengrajin Batik Tulis Giriloyo. Namun aliran informasi antara pemerintah dan pengrajin terlihat kurang berkualitas dan masih rendah serta profesionalitas Disperindagkop Bantul yang masih rendah dalam memberdayakan pengrajin batik tulis di Desa Wukirsari ini.
Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat