Laporkan Masalah

Citra Satpam Perempuan Dimata Satpam Laki-laki ( Study Satpam Perempuan di Pusat Perbelanjaan Kota Yogyakarta

PUSPORETNO, Maretiya , Partini

2011 | Skripsi | Sosiologi

Pembagian peran ( sex role ) maupun pekerjaan berdasarkan jenis kelamin sudah terjadi sejak jaman purba hingga jaman modern saat ini. Akibat dari terjadinya sex role tersebut adalah terjadinya pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, yaitu profesi atau pekerjaan yang hanya diperuntukkan bagi laki-laki atau perempuan saja. Seperti profesi satpam yang dicitrakan sebagai pekerjaan laki-laki. Munculnya satpam perempuan di pusat perbelanjaan maupun di sektor publik lainnya tentunya akan menimbulkan pertanyaan apa faktor yang mendorong perempuan memilih satpam sebagai profesi mereka. Keberadaan satpam perempuan tersebut tentunya akan menimbulkan respon dari satpam lakilaki sebagai rekan kerja. Respon dari satpam laki- laki akan membentuk pencitraan satpam perempuan. Penelitian dilakukan di mall kawasan kota Yogyakarta yang mempekerjakan satpam perempuan. Informan penelitian ini adalah satpam perempuan dan satpam laki-laki serta narasumber lain yang dirasa berkompeten, seperti koordinator tenaga keamanan di mall tersebut dan pusat pendidikan dan pelatihan satpam yang telah meluluskan satpam perempuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah pengamatan ( observasi ), wawancara dan dokumentasi yang dilakukan di mall yang mempekerjakan satpam perempuan dengan melihat proses satpam perempuan bekerja dan berhubungan dengan rekan kerjanya, yaitu satpam laki- laki. Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian kualitatif deskriptif. Faktor yang menyebabkan perempuan memilih satpam sebagai profesi karena adanya kesempatan dan peluang yang besar untuk bekerja sebagai satpam. Kesempatan tersebut ditunjukkan dengan dibukanya pendidikan dasar bagi perempuan yang ingin menjadi satpam. Karena banyaknya permintaan akan satpam perempuan oleh perusahaan maupun perkantoran, memberikan peluang yang besar kepada satpam perempuan untuk segera dipekerjakan di perusahaan maupun perkantoran yang membutuhkan jasa satpam perempuan. Bagi informan yang memiliki jiwa maskulin ( tomboy ), profesi satpam dirasa cocok dengan kepribadiannya yang memang menyukai kegiatan-kegiatan yang sifatnya maskulin. Keberadaan satpam perempuan akan membentuk citra baru bagi perempuan, karena anggapan masyarakat selama ini akan profesi satpam yang lekat dengan citra maskulin dan perempuan yang identik dengan stereotipe feminim dianggap kurang pantas untuk profesi satpam. Namun bila melihat dengan semakin meningkatnya permintaan akan satpam perempuan menunjukkan bahwa perempuan layak untuk menyandang profesi ini. Pencitraan satpam perempuan sebagai sosok yang ramah namun tetap tegas dan disiplin serta professional dalam mengerjakan tugas dan menjalankan peranannya terbentuk dari bagaimana satpam perempuan berinteraksi dengan lingkungan kerja baik internal maupun eksternal dan interaksi dengan satpam laki- laki sebagai mitra kerja.

Kata Kunci : Gender, Perempuan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.