Laporkan Masalah

“Partisipasi Pria dalam Program KB Vasektomi di Kabupaten Gunungkidul” (Perspektif Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana)

SEPTIANI, Dina Farida, Ambar Widaningrum

2011 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Meningkatnya jumlah kelahiran dan kematian ibu dan anakmenjadi masalah yang terjadi di Indonesia sehingga masyarakat sulit untuk membangun keluarga yang sejahtera. Partisipasi pria merupakan salah satu cara untuk mengurangi masalah kematian dan kelahiran yang terjadi pada ibu dan anak. Salah satu program dari partisipasi pria yaitu menjadikan pria/suami sebagai peserta KB vasektomi. Keikutsertaan suami/pria dalam program KB di Indonesia sangat diperlukan karena suami lebih dominan sebagai penentu kebijaksanaan keluarga. Selain itu, untuk menurunkan tingkat kelahiran dan kematian yang terjadi pada ibu dan anak. Namun, partisipasi pria masih rendah khususnya untuk di Kabupaten Gunungkidul. Dengan rendahnya partisipasi pria maka diambil rumusan masalah yaitu mengapa partisipasi pria rendah dalam program KB Vasektomi di Kabupaten Gunungkidul? Penelitian ini mendeskripsikan partisipasi pria dalam mengatasi tingginya tingkat kelahiran dan kematian pada ibu dan anak melalui program KB vasektomi. Teori yang digunakan adalah teori partisipasi pria, komunikasi dan aksesibilitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Hasil dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa rendahnya partisipasi pria dalam program KB vasektomi di Kabupaten Gunungkidul dikarenakan kualitas informasi yang diberikan sudah baik namun untuk sasaran pemberian informasi sebagian besar masih diikuti oleh perempuan, peran media cetak kurang dapat membantu karena masih ada sebagian masyarakat yang buta huruf, fasilitas kesehatan sudah baik namun untuk jumalah petugas masih minim kemudian fasilitas berupa alat kontrasepsi bagi pria yang masih terbatas, masih ada calon peserta yang tidak memenuhi prosedur pelayanan untuk mengikuti KB vasektomi dikarenakan istri yang tidak setuju. Rekomendasi yang dapat ditawarkan antara lain: keefektivitasan dalam pemanfaatan petugas lapangan untuk melayani calon peserta agar minimnya petugas tidak terasa maka memerlukan bantuan sukarela dari perwakilan tiap desa. Mulai memperhatikan sasaran yang akan diberikan informasi sehingga tidak hanya istri saja yang datang dan diberi informasi di setiap pertemuan. Sosialisasi berupa media elektronik dan cetak di tempat yang strategis dan sosialisasi dilakukan di setiap kelurahan, desa, RT dan lembaga kemasyarakatan sehingga informasi mudah ditransfer ke dalam masyarakat. Terealisasinya penelitian yang sedang dilakukan oleh pusat mengenai suntik KB bagi pria yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pria sehingga alat kontrasepsi pria tidak terbatas pada kondom dan vasektomi saja. Kata kunci: KB Vasektomi, Partisipasi Pria, Komunikasi, dan Aksesibilitas Pelayanan

Kata Kunci : Keluarga Berencana


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.