PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT HOLCIM INDONESIA, TBK PABRIK CILACAP (Studi kasus penerapan Corporate Social Responsibility pada PT Holcim Indonesia, Tbk Pabrik Cilacap dalam Program Kelest
Rizky Akbar, Nunung Prajarto
2011 | Skripsi | Ilmu KomunikasiHasil penelitian ini didapat penulis melalui wawancara dengan pihak Public Relations PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap dalam hal ini adalah departemen Community Relations (CRD) PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap. Wawancara juga dilakukan oleh penulis terhadap stakeholder eksternal PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap yang melibatkan kader di setiap desa binaan Holcim Cilacap yang merupakan desa penerima program CSR. Selain itu hasil penelitian juga didapat melalui pengamatan penulis melalui data-data yang disediakan PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap. Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penerapan Corporate Social Responsibility PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap melalui program Kelestarian Lingkungan di sekitar wilayah Kabupaten Cilacap dan Pulau Nusakambangan, yaitu : Ø Dasar penerapan CSR PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap melekat pada visi dan misi perusahaan, yang berusaha untuk menjadi pabrik semen terbesar dalam Holcim Group dengan memberikan sumbangan kuat dalam mewujudkan keselarasan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan demi terciptanya kondisi kehidupan yang sehat bagi masa depan. Asas kebermanfaatan juga menjadi dasar penerapan CSR di PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap, asas kebermanfaatan itu memandang bahwa dimana pun PT Holcim Indonesia, Tbk berada harus memiliki manfaat untuk masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Selain itu sebagai Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan penambangan PT Holcim Indonesia, Tbk maka kewajiban untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan melekat secara tertulis dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas (UU PT) Pasal 74 ayat 1 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa setiap Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Ø Penerapan CSR berbasis kelestarian lingkungan di PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap sudah dimulai sejak tahun 1977 saat penambangan batu kapur pertama kali dilakukan oleh Semen Nusantara, dan diketahui belum banyak kegiatan CSR program kelestarian lingkungan yang dilakukan karena belum ada departemen khusus yang menangani masalah CSR dan kegiatannya masih bersifat sumbangan dan donasi. Ø Community Relations Department (CRD) adalah salah satu departemen yang ada di PT Holcim Indonesia,Tbk Pabrik Cilacap. Departemen ini bertugas menjadi jembatan untuk menghubungkan antara stakeholders internal dan stakeholders ekstern PT Holcim Indonesia,Tbk Pabrik Cilacap. Penerapan CSR berbasis kelestarian lingkungan di PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap menjadi salah satu aktivitas yang di jalankan oleh CRD dalam upayanya membangun sebuah hubungan yang baik antara perusahaan dan stakeholders ekstern. Ø Penerapan CSR program Lingkungan Hidup, PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap sebenarnya melalui empat tahapan proses PR, karena CRD dalam proses penerapan program CSR PT Holcim Indonesia, Tbk Pabrik Cilacap menggunakan tahapan yang sesuai dengan proses PR yang diungkapkan oleh Cutlip, Center, dan Broom (2006: 365), yang terdiri atas pendefinisian permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi dan evaluasi program. Ø Identifikasi permasalahan dilakukan CRD PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap dengan cara langsung terjun ke masyarakat dan melakukan pemetaan sosial untuk mengetahui permasalahan masing masing daerah bersama lembaga CCC. Selain itu, CRD membentuk suatu forum dialog (CAP) untuk tukar pendapat dan gagasan dengan perwakilan di setiap desa binaan PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap. Adapun identifikasi permasalahan lingkungan yang diperoleh CRD PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap ada empat kasus utama sepanjang 2010, yaitu sebagai berikut : Jalanan yang berlubang di sekitar lingkungan pabrik, Polusi debu, Isu tentang penggundulan hutan di Nusakambangan, Jaring Apung. Ø Berdasarkan dari pengumpulan fakta permasalahan lingkungan PT Holcim Indonesia, Tbk maka CRD menghasilkan sebuah program yang direncanakan dan menggunakan konsep pendekatan CSR berbasis lingkungan hidup, yaitu: Masalah jalan yang berlubang dengan membuat program perbaikan infrastruktur jalan Nusantara. Masalah polusi debu dengan membuat program pengendalian pencemaran udara dan program pengendalian kebisingan. Masalah jarring apung dengan membuat program alih profesi dan Program pengorganisasian komunitas nelayan eks jaring apung. Masalah isu penggundulan hutan di Nusakambangan dengan membuat program reklamasi, program revegetasi, dan program kunjungan masyarakat ke area penambangan batu kapur di Nusakambangan. Ø Pada tahapan aksi dan komunikasi kasus yang sudah teridentifikasi dan melalui tahap rumusan program, akan disampaikan dalam forum internal perusahaan dengan mengumpulkan semua pimpinan unit kerja PT Holcim Indonesia, Tbk Pabrik Cilacap, pada forum tersebut CRD disini menjelaskan fakta-fakta yang ditemukan, dan kemudian memberi masukan dengan cara menyampaikan pemikiran-pemikiran kepada pemimpin rapat yang dipimpin langsung oleh General Manager. Pemikiran-pemikiran tersebut antara lain mengenai pembentukan “tim ahli”. Tujuan dari pembentukan tim ini adalah untuk memudahkan dalam melakukan tindakan dalam penerapan CSR. Ø Penerapan CSR program pelestarian lingkungan PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap setelah selesai dilakukan maka akan dipublikasikan dalam acara Media Sharing yang dilakukan oleh Corporate Communication PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap yang dilakukan secara rutin tiga bulan sekali dengan mengundang media lokal di Kabupaten Cilacap. Ø Evaluasi dari aktivitas CSR PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap, dilakukan melalui: Forum diskusi CAP (Community Advisor Panel), Forum diskusi masyarakat yang dibantu oleh lembaga CCC (Coomuunity Communication Chanel), Penyusunan GRI (Global Reporting Initiative). Pada forum diskusi khususnya CAP melibatkan seluruh stakeholder eksternal PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap yaitu antara lain, Camat, Lurah, instansi terkait, perwakilan masyarakat (RT, RW, Kepala Desa), LSM dan lembaga binaan dan instansi terdekat dengan pabrik atau perusahaan tetangga hingga Bupati Kabupaten Cilacap. Forum tersebut mendiskusikan perkembangan di masyarakat dan kebutuhan masyarakat saat itu, selain itu juga untuk mengevaluasi terhadap program CSR yang telah diimplementasi dan yang akan direncanakan. Ø Unit public relations PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap dalam melakukan penerapan CSR berbasis Kelestarian Lingkungan sudah cukup baik. Pengidentifikasian publik sasaran, penyampaian pesan melalui strategi adaptif, dan penyelesaian dengan menjalin kemitraan dengan warga sudah melalui perencanaan cukup matang. Implementasi strategi penerapan juga sudah dilakukan berdasarkan standar konsep-konsep manajemen public relation yang ada dan berlaku. Kekurangankekurangan yang ada bisa saja bersumber dari minimnya anggota tim pelaksanaan program, khususnya dari CRD yang berlatar belakang pendidikan tidak sejalan dengan bidang kehumasan, sehingga banyak halhal yang tidak dikuasai dan dimengerti oleh para anggota. Ø Membangun reputasi dan citra perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan media massa, namun sangat disayangkan bahwa media relation yang dilakukan pihak PT Holcim Indonesia, Tbk pabrik Cilacap terbilang lemah. Dikatakan demikian karena intensitas beritanya kepada media terbilang minim.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility