Laporkan Masalah

Pelaku Grafiti : Dari Media Jalanan Menuju Ruang Pamer (Studi Pergeseran Pola Perilaku Dalam Mengekspresikan Grafiti Pada Komunitas Kanan Jalan Terus)

KURNIAWATI, Siwi , Derajad S.Widyharto

2011 | Skripsi | Sosiologi

Pada dekade sebelumnya, yaitu era 2000-an awal, pola pelaku grafiti artistik di komunitas Kanan Jalan Terus dalam berkesenian masih cenderung terkesan merusak dan vandal. Pola-pola mereka secara vandal yang teraplikasi di ruang-ruang publik pada awal kemunculannya di Yogyakarta dapat terbaca sebagai suatu kritikan untuk globalisasi dan infiltrasi ruang kota oleh iklan kapitalis. Namun, beberapa tahun terakhir, pola mereka cenderung berubah. Mereka kini lebih terorganisir dan tidak terkesan merusak. Fenomena perubahan tersebut ternyata menimbulkan suatu pertanyaan bagi penulis : bagaimana perubahan pola tindakan dalam mengekspresikan karya grafiti dalam komunitas Kanan Jalan Terus dapat terjadi? Apa yang melatarbelakangi terjadinya perubahan pola tindakan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilakukanlah penelitian dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pelaku grafiti dalam komunitas tersebut yang masih aktif dalam berkesenian grafiti dan menjadikannya tambahan pemasukan dari aktifitasnya sebagai pembuat grafiti. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab penelitian tersebut, dilakukanlah penelitian terhadap 3 informan dari komunitas KJT dan 1 key person street art sebagai pengamat diluar komunitas tersebut. Teori yang digunakan adalah Perubahan sosial dari perspektif Interaksionis Simbolik dan teori rasionalitas Weber. Teori ini menjelaskan tentang perubahan akibat pergeseran dalam memaknai konsep-konsep interpretasi, konsensus, dan simbol-simbol. Dengan teori tersebut dapat dibuktikan bahwa adanya perubahan pemaknaan yang terlihat dari periode yang awal, yaitu seni untuk mencari sensasi dan ketenaran. Pada periode selanjutnya, seni graffiti berubah dalam rangka mencari penghargaan terhadap eksistensi sang pelaku. Kemudian, pada periode terakhir, graffiti dimaknai menjadi suatu alat mencari keuntungan oleh pelakunya. Perubahan ini dipengaruhi faktor ekstern, yaitu mulai terbukanya distro dan mulai terbukanya beberapa lembaga seni (art space) terhadap karya-karya grafiti. Perubahan ini mempengaruhi pola berkesenian lebih memperhitungkan cost dan reward (rasional) dalam setiap tindakan membuat karya-karyanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatinya suatu perubahan dalam berkesenian grafiti oleh pelaku komunitas KJT, yang awalnya dimaknai secara vandal (nilai) kini berubah orientasi pada semangat tuntutan pasar (rasionalitas instrumental). Di satu sisi, perubahan ini dapat dimaknai secara positif, yaitu dapat menambah penghasilan bagi pelakunya, namun juga dapat negatif karena pelaku grafiti sibuk dengan aktifitas tuntutan pasar dan melupakan idealismenya sebagai karya seni yang menghibur bagi masyarakat di tengah-tengah provokasi iklan dan polusi visual kapitalisme.

Kata Kunci : Perubahan Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.