Laporkan Masalah

Representasi Makna Penyalahgunaan Kekuasaan Dalam Foto Karya Edial Rusi (Studi Analisis Semiotika Makna Foto Karya Edial Rusli dalam Pameran Foto Bertajuk Penyalahgunaan Kekuasaan)

Latifah Zaid Nahdi, Budhy Komarul Zaman

2011 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

Edial Rusli terdorong untuk mencoba menelusuri lebih jauh tentang praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan dalam bentuk karya foto. Penggunaan karya fotografi ini diharapkan mampu mencerminkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bentuk imaji atau citra visual dua dimensi. Pendekatan fotografi dalam penciptaan karya ini adalah wujud keprihatinan sekaligus sebagai kritik sosial dari Edial Rusli terhadap keadaan sosial politik yang terjadi. Kondisi sosial politik yang dirasakan Edial Rusli sebagai seorang seniman dituangkan dalam sebuah bentuk gambar melalui simbol-simbol tertentu. Menurut Cooley lambang atau simbol adalah suatu rangsang yang mengandung makna dan nilai yang dipelajari oleh manusia, dan respons manusia terhadap simbol adalah pengertian makna (mengandung arti) dan nilainya bukan semata-mata dalam pengertian stimulasi fisik dari alat-alat indera (Mulyana, 2001: 77). Penelitian ini menggunakan metode evaluasi kualitatif. Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah karya foto Edial Rusli yang telah dipamerkan di Galeri Biasa, Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta. Pameran foto yang diadakan pada tanggal 27-31 Januari 2006. Dalam proses analisis data yang dilakukan peneliti menggunakan model analisa interaktif. Model analisa interaktif terdapat tiga komponen utama. Tiga komponen utama tersebut adalah : (1) Reduksi data, (2) Sajian data, dan (3) Penarikan simpulan serta verifikasinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Dalam foto-foto pameran Penyalahgunaan Kekuasaan terdapat kecenderungan simbolisasi terhadap objek yang sama. Di antaranya adalah sosok penguasa, yang oleh Edial Rusli disimbolkan dengan sosok manusia bermuka buto (raksasa), berwajah merah dan memiliki taring yang tajam. Ini untuk menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh penguasa, yaitu kejam dan rakus. Kemudian jabatan dan kekuasaan, oleh Edial Rusli disimbolkan dengan kursi dan mahkota. Untuk menggambarkan rakyat yang tertindas, symbol yang digunakan oleh Edial Rusli adalah sosok manusia yang mengenakan busaba Jawa lengkap. Simbol-simbol yang ada sebenarnya adalah untuk menguatkan pesan dari isi foto tentang praktek penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh para penguasa.

Kata Kunci : Perubahan Sosial; Fotografi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.