Kemunculan Gerakan Antibilingual di Amerika Serikat
Noviyadha Masayu Pathibang, Ahmad Hanafi Rais
2011 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalBilingualisme di Amerika Serikat merupakan masalah budaya yang kompleks karena dua filsafat yang saling bertentangan. Di satu sisi mengatakan bahwa Amerika Serikat menerima dengan baik orang-orang dari semua kalangan. Imigran telah lama melihat Amerika sebagai "Tanah Peluang," di mana setiap individu bisa dengan leluasa menuju kesuksesan melalui kerja keras dan tekad. Mereka dapat membangun identitas baru bagi diri mereka, tetapi mereka juga dapat mempertahankan budaya masa lalu mereka tanpa rasa takut akan pembalasan dari pihak lain. Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga merupakan “melting pot” di mana imigran diharapkan untuk dapat mengasimilasi diri jika mereka ingin mengambil manfaat dari banyaknya kesempatan bagi kebebasan dan kesuksesan mereka di Amerika Serikat. Meskipun selama ini kita cenderung berpikir bilingualisme di Amerika Serikat sebagai isu modern, namun sebenarnya hal tersebut telah menjadi bagian dari sejarah Amerika Serikat. Munculnya Antibilingual di Amerika Serikat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu faktor sejarah dan sentimen imigran dari warga Amerika Serikat yang merupakan kaum White Anglo Saxon Protestan kepada para imigran terutama yang berasal dari spanyol. Kaum White Anglo Saxon Protestan sebagai kelas dominan di Amerika Serikat melakukan hegemoni nya kepada kelas dibawahnya disini adalah kaum hispanik dan kaum imigran- imigran lainnya di Amerika Serikat dengan menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa dominan di AS dan melarang penggunaan bahasa lain selain bahasa Inggris melalui English-Only Movement yang didirikan oleh sebuah orgnisasi sayap kanan bernama US English. English Only Movemet ini dimulai sekitar tahun 1980-an dan dibuat dengan tujuan untuk menetapkan penggunaan bahasa Inggris secara resmi di lingkungan politik dan pemerintahan Amerika Serikat dengan menerapkannya sebagai bahasa resmi di Amerika Serikat. Meskipun bahasa inggris bukan bahasa resmi di Amerika Serikat. Antibilingual di Amerika 43 Serikat memunculkan berbagai isu-isu dalam bidang keuangan, sentimen anti-imigran, patriotisme, dan persatuan memotivasi banyak orang yang menentang multilingual pada tingkat Pemerintah Federal. Antibilingual ini dianggap sebagai bentuk Nativisme dari kaum White Anglo Saxon Protestan. Dominasi dari kaum white anglo saxon protestan sebagai jumlah imigran terbesar di Amerika Serikat memunculkan perasaan khawatir terhadap kebudayaan terutama bahasa kaum hispanik yang telah menjadi imigran terbesar kedua di AS. Hal iulah yang akhirnya menyebabkan Antibilingual di Amerika Serikat. Orang-orang yang menentang pembentukan bahasa resmi memiliki perasaan alternatif perlakuan yang tidak adil, tindakan diskriminatif, melihat multilingual sebagai ancaman bagi kaum white anglo saxon dengan meningkatnya jumlah imigran yang masuk ke negara ini terutama kaum spanyol sehingga mereka harus menghapus antibilingual di Amerika Serikat terutama di sektor-sektor penting seperti pendidikan dan pekerjaan. Para pembuat kebijakan dengan cepat menyadari bahwa salah satu cara yang paling efisien dari penyebaran budaya kelompok minoritas adalah fokus pada penggunaan bahasa. Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan yang jelas-jelas menggusur budaya minoritas dengan menargetkan bahasa. Terdapat hubungan antara kecemasan sosial kaum white Anglo Saxon Protestan atas segala isu-isu disekitar masalah ini dengan pengembangan kebijakan yang terus mengepinggirkan kaum spanish. Kebijakan -kebijakan antibilingual yang dibuat memang sengaja untuk mengontrol interaksi sosial dan membatasi perkembangan budaya dari kaum spanish. Hal tersebut dilakukan agar kebudayaan Spanish terutama dalam hal ini bahasa, tidak berkembang di Amerika Serikat. Mengingat jumlah kaum spanish yang banyaknya sudah hampir mendekati kaum White Anglo Saxon Protestan yang secara tidak langsung bahasa latin akan menggusur kedudukan bahasa Inggris sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Sehingga kaum White Anglo Saxon Protestan merasa perlu untuk mempertahan bahasa Inggris sebagai bahasa yang dominan di Amerika Serikat hingga memmunculkan Antibilingual di Amerika Serikat
Kata Kunci : Kebudayaan; Gerakan Politik Amerika Serikat