Analisis Kepuasan Penumpang Trans Jogja Jurusan 1.A dan 1.B
Agus Dwi Hartanto, Samodra Wibowo
2011 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Program Trans Jogja adalah suatu solusi yang diambil oleh pemerintah Yogyakarta dalam mengatasi permasalahan angkutan umum di kota Yogyakarta. Sistem angkutan Trans Jogja menggunakan sistem bus rapid transit seperti halnya Trans Jakarta, dengan menggunakan sistem tiket, halte-halte khusus sebagai tempat pemberhentian dan adanya standar pelayanan yang harus dipenuhi. Trans Jogja beroperasi pada 6 trayek / jurusan, yaitu : 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B. Penelitian ini membatasi ruang lingkup sebatas 2 jurusan yaitu jurusan 1A, dan 1B yang merupakan jalur yang paling banyak dinaiki oleh penumpang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif kualitatif. Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah di pahami dan disimpulkan. Analisis kepuasaan dilakukan dengan menggunakan indeks kepuasaan dan diagram kartesius. Sampel yang digunakan adalah 50 orang responden yang menaiki bus Trans Jogja jurusan 1.A dan 1.B. Penentuan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar tingkat kepuasan penumpang relatif tinggi yaitu sebesar 72,64 %. Berdasarkan hasil pemetaan diagram kartesius, terdapat sebanyak lima aspek pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran A, tujuh aspek pelayanan yang masuk ke dalam kuadran B, enam aspek pelayanan yang masuk kuadran C, dan empat aspek pelayanan yang masuk ke dalam kuadran D. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan penumpang Trans Jogja jurusan 1A. dan 1.B adalah puas atau baik. Lima aspek pelayanan yang masuk ke dalam kuadran A adalah aspek-aspek pelayanan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan karena dinilai kurang memuaskan oleh penumpang. Sedangkan tujuh aspek pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran B adalah aspek-aspek pelayanan yang perlu dipertahankan kinerjanya karena dinilai sudah memuaskan oleh penumpang. Enam aspek pelayanan yang masuk ke dalam kuadran C dapat dikategorikan sebagai aspek yang tidak dipentingkan oleh penumpang dan kinerja pelayanannya biasa-biasa saja, oleh karena itu dapat di tempatkan pada prioritas rendah dalam perbaikannya. Sedangkan empat aspek pelayanan yang masuk ke dalam kuadran D dapat dikategorikan sebagai aspek pelayanan yang terlalu berlebihan.
Kata Kunci : Pelayanan Umum