Laporkan Masalah

Efektivitas Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul

Prietta Mellisa Novianti, Ratminto

2011 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kasusnya pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, jumlah kasusnya terus meningkat dan menyebar secara sentrifugal ke semua daerah di Indonesia. Kecamatan Banguntapan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Bantul yang termasuk dalam daerah endemis Penyakit Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu pada akhir tahun 2007, di Kecamatan Banguntapan diberlakukan program Juru Pemantau Jentik. Program ini bertujuan menggerakkan peran masyarakat dalam usaha pemberantasan penyakit DBD, terutama dalam pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti sehingga penularan penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah atau dibatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Juru Pemantau Jentik di Kecamatan Banguntapan serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang terjadi. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder, data yang akan didapatkan akan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Program Juru Pemantau Jentik di Kecamatan Banguntapan efektif karena mampu menurunkan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue serta meningkatkan partisipasi masyarakat Kecamatan Banguntapan dalam usaha pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti. Selain itu, Program Juru Pemantau Jentik di Kecamatan Banguntapan efektif karena dapat diterima oleh masyarakat Kecamatan Banguntapan. Program Juru Pemantau Jentik mampu berkembang, terbukti bahwa sampai saat ini masyarakat masih melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Program Juru Pemantau Jentik di Kecamatan Banguntapan efektif karena didukung oleh Komunikasi yang lancar yang terjalin antara Kader Jumantik dengan masyarakat maupun Tim Pembuat Program Jumantik, Kemampuan Kader Jumantik yang memadai dalam melaksanakan program Juru Pemantau Jentik, serta Motivasi Kader Juru Pemantau Jentik yang tinggi dalam melaksanakan program Juru Pemantau Jentik di Kecamatan Banguntapan. Saran yang diberikan adalah 1) Untuk mengadakan program sejenis, Pemerintah Kabupaten Bantul harus melakukan perencanaan sedemikian rupa, baik dalam merancang kepengurusan, pelaksanaan, maupun pembiayaan sehingga program tidak terhenti dan dapat terus berlanjut. 2) Pemerintah harus melakukan sosialisasi dalam bentuk poster yang ditempel di tempat strategis, serta pembagian flyer tentang bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue disertai cara pemberantasannya ke setiap rumah. 3) Pemerintah Kabupaten Bantul mengadakan lomba kebersihan lingkungan tingkat desa yang diadakan setiap tiga bulan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti. Kata Kunci : Efektivitas, Komunikasi, Kemampuan, Motivasi.

Kata Kunci : Penyakit; Kesehatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.