Evaluasi Dampak Sosial Ekonomi Progam Relokasi Pedagang Burung dan Satwa dari Pasar Ngasem ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)
Banni Edriadi Putra, Erwan Agus Purwanto
2011 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Pasar Ngasem merupakan salah satu icon budaya kota Yogyakarta dimana ia berfungsi sebagai pasar tradisional yang menyediakan baik kebutuhan pokok maupun hobi yang berupa burung dan satwa. Namun seiring perjalanan waktu keberadaan pedagang burung dan satwa kian bertambah sehingga menimbulkan suatu isu publik yaitu pengurangan fungsi akses jalan raya serta kenyamanan publik terlebih lagi Pasar Ngasem berada pada kawasan cagar budaya Keraton khususnya daerah Taman Sari yang merupakan daerah wisata. Menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi berinisiatif untuk melakukan revitalisasi Pasar Ngasem yang kemudian ditindaklanjuti dengan menginstruksi Pemerintah Kota sebagai pihak yang berwenang terhadap wilayah tersebut. Kemudian Pemerintah Kota membawahi Dinas Pengelolaan Pasar sebagai implementor mengambil suatu kebijakan yang diimplementasikan dalam program relokasi pedagang burung dan satwa dari Pasar Ngasem ke pasar satwa dan tanaman hias (Pasty) Dongkelan. Program tersebut tentu membawa suatu dampak secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat sekitar Pasar Ngasem dan pedagang burung dan satwa. Dengan melihat hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh program relokasi pedagang burung dan satwa dari Pasar Ngasem ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias (Pasty)? Relokasi pedagang merupakan pemindahan lokasi dari tempat satu ke tempat yang lain sebagai salah satu alternatif untuk memberikan kesempatan kepada pedagang yang tempat berdagangnya digunakan untuk melancarkan salah satu program pemerintah, baik sebagian maupun seluruhnya, untuk menata kembali dan melanjutkan kehidupannya di tempat yang baru. Dampak yang ditimbulkan dari program relokasi diantaranya dampak sosial, yaitu perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas – aktivitas suatu program. Selain itu ada juga dampak ekonomi, yaitu kontribusi murni secara ekonomis yang diperoleh dari suatu program. Untuk mengetahui dampak – dampak tersebut maka perlu dilakukan suatu evaluasi dengan metode before - after sehingga dapat diketahui sejauh mana keberhasilannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mixed method yang menggabungkan kualitatif dengan kuantitatif yang dilakukan dengan melakukan indepth interview pada tokoh – tokoh kunci selain juga dilakukan survei dan observasi dengan sarana kuesioner. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, dilihat dari dampak sosial di lingkungan Pasar Ngasem, terjadi peningkatan fungsi jalan raya maupun kenyamanan masyarakat yang cukup signifikan setelah relokasi pedagang burung dan satwa sehingga dapat disimpulkan program relokasi telah menjawab isu publik di lingkungan Pasar Ngasem. Dari segi dampak ekonomi, hal yang paling mencolok adalah penurunan pendapatan bagi petugas parkir tetapi hanya akan bersifat sementara saja, setelah space kosong bekas pedagang burung dan satwa terisi dengan pedagang souvenir, pendapatan mereka akan kembali stabil. Sedangkan di Pasty, relatif tidak ada dampak sosial yang negatif yang ditimbulkan paska relokasi karena telah direncanakan dan ditata dengan baik. Di sisi lain, dari segi ekonomi yang dirasakan oleh pedagang burung dan satwa nampaknya setelah satu tahun direlokasi ke Pasty belum terjadi peningkatan, justru terjadi penurunan pada sebagian besar pedagang sedangakan dari segi jumlah tenaga kerja cenderung tetap. Hal tersebut dikarenakan selain belum terbentuknya pangsa pasar yang baru, juga dikarenakan persaingan secara kualitas dagangan mereka maupun ketidakstrategisan letak dari beberapa pedagang. Selain itu juga dikarenakan belum terbukanya secara lebar akses angkutan umum menuju ke Pasty. Namun disisi lain, Pasty dengan segala fasilitas yang ada saat ini sangat berpotensi untuk semakin berkembang yang harus didukung dengan berbagai upaya diantaranya adanya program pengembangan baik sumber daya maupun dagangan pedagang Pasty. Kemudian perlu pengintegrasian atau pembenahan letak beberapa pedagang dengan mengelompokkan berdasarkan jenis dagangan pada satu wilayah agar tidak terjadi kecenderungan konsumen hanya membeli pada kawasan tertentu. Selanjutnya juga diperlukan adanya penambahan trayek angkutan umum seperti trans jogja dari dan ke daerah Pasty. Terakhir upaya promosi yang berkelanjutan juga menjadi salah satu kunci penting pengembangan potensi Pasty. Keyword: relokasi, evaluasi dampak sosial ekonomi
Kata Kunci : Kebijakan Industri, Relokasi