Laporkan Masalah

Uang, Utang Dan Perilaku Konsumtif Studi Tentang Budaya Utang Utang Pada Masyarakat RT 07 RW 02 Blok Mujair Perumahan Minomartani Desa Minomartani Kecamatan Ngaglik Kab. Sleman

SARI, Maya Kartika , Tadjuddin Noer Affendi

2010 | Skripsi | Sosiologi

Perilaku konsumtif telah mewarnai kehidupan masyarakat sehari-hari, meskipun penghasilan rata-rata tidak terlalu tinggi. Ini merupakan tugas yang paling berat bagi ibu-ibu dalam mengelola dan mengalokasi uang. Perjuangan para ibu yang menginspirasikan penulis untuk mengambil tema uang, utang , dan perilaku konsumtif. Sebuah tema yg menjadi tema kehidupan sehari-hari bagi ibu-ibu dikelas menengah. Mengatur keuangan, menjaga nama baik keluarga, keinginan-keinginan sebagai wanita merupakan pikiran-pikiran yg seharihari menyelimuti seorang ibu, baik yang bekerja maupun hanya ibu rumah tangga. Ada tiga rumusan masalah yang di ambil yaitu bagaimana masyarakat RT 07 RW 02 blok Mujair Perumahan Minomartani tentang makna sosial uang dan penggunaannya di semua aspek kehidupan, bagaimana pola hutang piutang di kalangan masyarakat dan peran dari lembaga-lembaga finansial yang ada, bagaimana budaya utang memberikan kontribusi pada perubahan sosial masyarakat RT 07 RW 02 blok Mujair perumahan Minomaratani Penelitian ini memakai metode penelitian kualitatif. Peneliti mengambil perumahan PERUMNAS Minomartani, desa Minomartani, kecamatan Ngaglik, kabutapen Sleman sebagai lokasi penelitiannya dengan ruang lingkup yang dipersempit yaitu masyarakat RT 07 RW 02 dan ibu-ibu Dasa Wisma Flamboyan sebagai narasumbernya. Metode memperoleh data adalah metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Uang merupakan sarana utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari tersebut meliputi kebutuhan untuk pangan, sandang dan papan serta kebutuhan sosial, budaya dan agama. Sejauh ini uang masih digunakan untuk menentukan status sosial dan ekonomi. Dalam memaknai uang dan penggunaannya masyarakat masih membatasi dengan norma sosial dan agama. Tidak ada hubungan antara uang dan kehormatan. Orang kaya atau orang yang paling konsumtif belum tentu dihormati jika tidak mempunyai kepedulian sosial. Jadi uang dapat menempatkan seseorang dalam status sosial ekonomi tertinggi ketika dapat menunjukan perilaku konsumtif pada tempatnya dan memaksimalkan penggunaan uang dalam aktifitas sosial dan budaya, simpati sosial dan keagamaan. Untuk memenuhi kebutuhan akan uang, masyarakat membentuk lembaga keuangan yang dibentuk untuk menolong diri sendiri (self-help group) yaitu, koperasi USPIN Mujair, simpan pinjam arisan PKK, dan simpan pinjam dasa wisma. Lembaga-lembaga ini bersifat kekeluargaan sehingga dalam pelaksanaannya terdapat kelonggaran-kelonggaran dalam angsuran dan pelunasan. Keberadaan lembaga-lembaga ini telah menjadi bagian dari pengelolaan keuangan warga karema lima kali angsuran,besar angsuran disesuaikan kemampuan, dan boleh mengajukan utang kembali setelah pelunasan menjadi perencanaan anggaran lima bulanan. Hal ini menjadi adiksi bagi para warga dan telah menjadi budaya utang di dalam masyarakat. Selama ini lembaga ini telah membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pangan,

Kata Kunci : Gaya Hidup; Perilaku Konsumtif


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.