MAHASISWA FASHIONABLE (Studi Atas Mahasiswa dengan Gaya Berpakaian Fashionable di Kampus FISIPOL UGM)

Deena Nirmala P.S, Andreas Soeroso

2010 | Skripsi | Sosiologi

Mengapa terdapat sekelompok mahasiswa yang tampil fashionable di kampus? Menjadi fashionable adalah sebuah pilihan. Dalam konteks lingkungan kampus yang bersifat formal, penampilan yang fashionable bukanlah suatu hal yang diperhitungkan. Namun, faktanya di lingkungan kampus dijumpai beberapa mahasiswa dengan tampilan fashionable. Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari sejumlah faktor yang melatarbelakangi ataupun mempengaruhi munculnya kecendrungan tersebut. Dalam kesehariannya, seorang individu tentu memiliki perhatian tertentu terhadap penampilannya. Tampilan yang fashionable merupakan gambaran bahwa seseorang memiliki perhatian yang lebih terhadap penampilan dirinya. Unsur utama yang menjadi tanda untuk melihat apakah seseorang tergolong fashionable atau tidak adalah pakaian yang dikenakannya. Sebagai tanda, pakaian memiliki beragam makna yang dapat diinterpretasikan, baik oleh indidividu yang mengenakannya maupun orang lain yang melihatnya. Seseorang yang fashionable cenderung akan berpakaian yang menarik perhatian. Selain itu, citra fashionable juga erat dengan individu yang kerap mengikuti tren pakaian yang sedang berkembang. Walaupun begitu, aspek identitas dan representasi diri tidak dapat dipisahkan dalam melihat seseorang yang kerap mengikuti tren sebagai konsekuensi dari citra diri yang fashionable. Dibalik tampilannya yang fashionable, seseorang juga memiliki tendensi untuk merepresentasikan diri dalam pergaulannya, yang dalam konteks ini melalui pakaian yang dikenakannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk menyelidiki dan memahami suatu fenomena yang berkembang. Dalam konteks ini, penelitian ingin menjawab mengapa mahasiswa fashionable menjadi sebuah kecendrungan. Dengan berlandaskan pada teori konstruksi realitas Peter L.Berger, penelitian ini berusaha untuk melihat munculnya kecendrungan mahasiswa fashionable dari sisi pelakunya sendiri. Mengapa citra fashionable menjadi pilihan dalam keseharian mereka ketika sebenarnya terdapat aspek-aspek lain yang dapat digunakan untuk merepresentasikan diri dalam interaksi dengan lingkungan pergaulan.

Kata Kunci : Busana, Fashion