Laporkan Masalah

KEBIJAKAN ENERGI BERSIH AMERIKA SERIKAT ERA BILL CLINTON (1993-2001) DAN GEORGE W. BUSH (2001-2009)

KATHARINA DWIARNIE, --

2010 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Keberhasilan dan kegagalan implementasi kebijakan energi bersih di Amerika Serikat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang memiliki pengaruh paling besar adalah ekistensi grup kepentingan yang berada di posisi kontra dengan keberadaan sistem energi bersih tersebut. Grup-grup ini berasal dari institusi, perusahaan, dan organisasi yang merasa dirugikan dengan adanya sistem energi bersih seperti American Petroleum Institute, dan perusahaanperusahaan minyak dan batu bara yang besar dan memiliki pengaruh finansial, baik langsung ataupun tidak langsung terhadap pemerintahan federal, seperti Koch Industries dan Southern Co., sedangkan grup kepentingan yang mendukung sistem energi bersih masih kalah baik dari segi jumlah maupun pengaruh finansialnya. Faktor lain yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan kebijakan energi bersih Amerika Serikat adalah tantangan-tantangan yang selalu dihadapi oleh isu energi. Tantangan-tantangan tersebut adalah tantangan permintaan energi, tantangan infrastruktur, tantangan supali bahan bakar, dan tantangan yang berasal dari lingkungan. Struktur industri yang terpisah dengan kebijakan energi bersih di Amerika Serikat juga menjadi salah faktor yang mempengaruhi proses pembuatan serta implementasi kebijakan energi bersih, dimana sektor industri yang ada di Amerika tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan kebijakan energi bersih, keterlibatan yang terjadi hanya berkaitan dengan permasalahan finansial saja, namun tidak dalam proses pembuatannya. Proses industrialisasi di Amerika Serikat hingga saat ini masih menggunakan bahan bakar minyak, batu bara dan gas alam sebagai sumber energi utama, sehingga menyebabkan konsumsi berlebihan terhadap energi kotor di Amerika sukar untuk ditanggulangi.

Kata Kunci : Politik Amerika


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.