Logo Sebagai Wajah Visual Brand Studi Deskriptif Perubahan Logo Telkom Indonesia “The World In Your Hand”
Gusti Nuhari, --
2010 | Skripsi | Ilmu KomunikasiDunia telah berubah begitu cepat dan masa depan telah menjadi masa kini. Masa depan yang baru terus terbuka di hadapan kita, dan perubahan adalah inti dari kehidupan. Melalui teknologi progresif, yang didukung oleh keahlian mumpuni, melalui komunitas proaktif yang dijiwai kepedulian dan tanggung jawab sosial, Telkom menawarkan sesuatu yang baru kepada stakeholdersnya, layanan TIME (Telecommunication, Information, Media, Edutainment) yang merupakan sinergi sebuah layanan yang utuh kepada pelanggan. Menyambut era baru sebagai satu-satunya perusahaan TIME, Telkom melakukan transformasi bisnis secara fundamental yang diikuti juga dengan diperkenalkannya corporate identity baru. Semua hal ini dilakukan seiring perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan dan untuk menjawab tantangan lingkungan bisnis yang baru. Melalui ketangguhan sikap dan keberanian untuk berubah, Telkom melakukan perubahan fundamental dan menyeluruh yang menyentuh empat aspek dasar perusahaan, yakni transformasi bisnis, infrastruktur, sistem informasi dan model operasi, juga transformasi human resources. Transformasi Telkom memang sudah tidak bisa ditunda lagi. Kompetisi di pasar telekomunikasi dimulai sejak diundangkannya UU No.36 tahun 1999 yang memberi peluang dan kesempatan yang luas untuk menanamkan modal di sektor ini, baik swasta dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan yang ketat membuat pemain industri telekomunikasi melakukan berbagai pembenahan untuk mempertahankan dan menambah pangsa pasarnya. Tidak terkecuali dengan Telkom, keberadaannya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara tidak serta merta membuat Telkom lengah akan persaingan. Ia sadar akan perubahan besar yang terjadi di pasar dengan berkembangnya gaya hidup dan kebutuhan masyrakat, Telkom memutuskan bertransformasi untuk bersiap diri menghadapi persaingan. Untuk mengantisipasi gaya hidup masa depan, Telkom beralih dari “separate providers” menjadi “single provider” dimana ada penyatuan unit-unit bisnis yang tadinya terpisah. Kemajuan memang bisa tampak menakutkan, tapi Telkom berusaha untuk tidak menganggapnya begitu. Kemajuan adalah hak semua orang, dan begitu pula dengan Telkom. Tanpa perubahan dalam tubuh Telkom, mungkin saja ia kan mati tergerus pesaing-pesaingnya yang semakin agresif melancarkan berbagai inovasi layanan yang menarik hati pelanggan. Dengan brand baru yang diusungnya, Telkom berusaha berbenah diri, memberi keyakinan pada seluruh stakeholder-nya bahwa dengan keahlian dan dedikasi Telkom pada kemajuan akan memberikan keyakinan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka di mana pun mereka berada. Agar hidup menjadi lebih mudah, agar hidup menjadi lebih indah, kepercayaan diri inilah yang berusaha ditawarkan oleh brand Telkom yang baru. Telkom menawarkan sebuah penawaran baru kepada publik, dengan positioning brand Telkom yang baru: “Life Confident”. Life Confident merupakan pernyataan tentang posisi unik Telkom Indonesia sebagai brand yang dibentuk berdasarkan 5 Brand Values Telkom yang baru, expertise, empowering, assured, progressive, dan heart. Perubahan logo Telkom Indonesia tentunya memiliki tujuan khusus. Pertama, menjadikan Telkom sebagai top of mind layanan telekomunikasi dalam benak pelanggan. Kedua, mengembangkan identitas perusahaan yang baik, yang dapat meningkatkan loyalitas para stakeholder. Ketiga, menciptakan identitas perusahaan untuk memperkuat brand di segala aspek, baik bagi corporate brand, maupun bagi product brand. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi brand Telkom yang baru. Brand Telkom yang baru harus mampu merefleksikan strategi dan rencana ekspansi Telkom untuk merambah kawasan regional. Selain itu, brand Telkom yang baru harus menjadi sebuah platform untuk semua jenis unit bisnis yang dijalankan. Tak lupa, ia harus merespon segala aspirasi pelanggan (retail maupun corporate). Juga, harus mampu mengindikasikan adanya pergerakan Telkom untuk menjauhi budaya yang terkait pemerintah. Tantangan terakhir yang sebenarnya menjadi tantangan paling mendasar adalah agar brand baru mampu memfasilitasi transformasi yang terjadi dalam tubuh internal perusahaan.
Kata Kunci : Merek Dagang