“Musik Pop Sebagai Representasi Konsumsi Anak Muda” ( Studi Perilaku Anak Muda Anggota Komunitas Musik atau Pemain Band sebagai Penanda “Konsumsi” Modernitas di Kota Yogyakarta)
YUDIANTO, Yudi Marto , Derajad S.Widyharto
2010 | Skripsi | SosiologiMusik pop yang merupakan musik yang sengaja diproduksi dan disebarkan secara massal. Sebagai musik yang dipasarkan untuk meraup keuntungan bagi para kapitalis, musik pop merupakan salah satu produk budaya barat yang telah masuk, diterima, bahkan sangat digandrungi oleh anak muda. Musik pop telah menawarkan pola-pola perilaku dan gaya hidup tertentu pada setiap konsumennya. Pemaknaan terhadap musik pop akhirnya mampu menarik anak muda pencinta musik pop pada pengadopsian perilaku bermusik. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi musik pop semakin berkembang dengan arus yang lebih luas, sehingga sampai diidentikan sebagai representasi budaya anak muda. Penelitian ini menjawab pertanyaan mengapa anak muda cenderung memilih dunia musik pop dengan menekuni bermain musik secara kelompok (band) sebagai penanda “konsumsi” modernitas? serta bagaimana proses “konsumsi” musik terbangun sehingga membentuk perilaku bermusik yang diadopsi oleh anak muda pelaku musik?. Metode penelitian kualitatif dipilih dalam penelitian ini dengan mengambil informan sejumlah 8 (delapan) orang serta menggunakan teknik purposive yaitu pengambilan data dari informan yang telah dikriteriakan. Kriteria remaja yang berusia 15-21 tahun dengan asumsi bahwa remaja di usia ini merupakan masa pencarian jati diri. Disini anak muda yang bermusik ialah anak muda yang mengkonsumsi produk-produk budaya musik dan mengisi waktu luangnya untuk bermain musik dalam wahana pencarian identitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dan wawancara baik terstruktur maupun tidak terstruktur dengan panduan interview guide. Sementara teknik analisa data meliputi pengelompokan data, interpretasi serta penarikan kesimpulan. Dari hasil analisa data diketahui bahwa anak muda memilih menggeluti dunia musik yang terwujud dalam perilaku bermusik karena sebagai suatu cara anak muda untuk menunjukan eksistensi dan mencari identitas yang ideal sesuai dengan trend masa kini dalam rangka membangun identitasnya. Kedua bermusik dipilih sebagai wujud ekspresi gaya hidup yang tepat untuk jiwa wuda karena menunjukan sisi kemudaan dan bentuk ekspresi diri yang kreatif dalam rangka membentuk karakter yang berbeda dengan anak muda lainnya. Terakhir anak muda memilih bermusik karena dapat memperoleh status yang prestise dan bergengsi dalam lingkungan pergaulannya. Mereka akan memperoleh pengakuan dan penghargaan dalam lingkungan pergaulannya karena bermusik merupakan kemampuan yang eksklusif. Perilaku bermusik pada anak muda anggota komunitas band terkontruksi oleh habitus yang dipengaruhi oleh peran media massa serta lingkungan teman pergaulan (miliu) sebagai pembentuk realitas sosial yang mempopulerkan gaya hidup modern seperti aktivitas bermusik.. Lantas perilaku bermusik juga terbentuk karena pengaruh budaya konsumen. Dengan mengkonsumsi ideologi maupun produk musik pop secara tidak sadar anak muda telah mengadopsi gaya hidup sebagai usaha diferensiasi, bahkan secara sadar mereka mengkonsumsi produk budaya musik pop serta mengikuti aktivitas bermusik sebagai tindakan imitasi. Terakhir kontruksi prilaku bermusik pada anak muda juga didorong oleh tindakan afektif atau perasaan suka yang fanatik kepada musik yang membawanya pada hasrat untuk bermusik. Hal ini menyimpulkan bahwa budaya musik pop telah menjadi suatu acuan bagi remaja untuk dapat diadopsi sebagai identitas, gaya hidup dan simbol status. Dengan begitu mereka dapat eksis dalam lingkungan sosialnya karena dapat menjadi berbeda dengan bergaya hidup menjadi anak band.
Kata Kunci : Musik Pop