Kampanye Edukasi Hemat Listrik (Studi Kasus tentang “Strategic Process” Kampanye Edukasi Hemat Listrik oleh PT. PLN (Persero))
Flora M. L. Tobing, Widodo A. Setianto
2010 | Skripsi | Ilmu KomunikasiSkripsi ini telah membahas kampanye Edukasi Hemat Listrik oleh PT. PLN (Persero). PLN melaksanakan kampanye ini sebagai bagian dari rangkaian himbauan hemat listrik yang kerap disosialisasikan kepada masyarakat terutama pelanggan. Perbedaannya, dalam kampanye kali ini yang menjadi target public adalah anak-anak kelas 3-5 Sekolah Dasar. Proses aksi dan komunikasi berlangsung melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bagi anak-anak usia dini bermaksud untuk menciptakan generasi yang cerdas dalam pemanfaatan energi di masa depan. Hadirnya kampanye ini membuat kegiatan penghematan energi menjadi perhatian tidak hanya bagi orang dewasa namun mulai merambah ke seluruh lapisan masyarakat terutama dari faktor usia. Kampanye ini memiliki prospek untuk menjadikan Indonesia lebih cerdas dalam pemanfaatan energi terutama listrik jika lebih serius digiatkan oleh PLN. Pengelolaan Kampanye Edukasi Hemat Listrik oleh PLN ini berdasar pada empat tahapan proses manajemen strategis yaitu perumusan masalah, perencanaan, beraksi dan berkomunikasi, serta evaluasi. Proses penelitian PLN dalam perumusan masalah kehumasan tidak cukup kuat, yang membuktikan bahwa tanpa disertai dengan penelitian formatif pun PLN dapat tetap mengajukan sebuah program, kampanye, atau event. Rumusan masalah yang dibahas pada bab sebelunya menunjukan dasar pola pikir praktisi humas PLN dalam mengajukan usulan pengadaan kampanye. Mengingat bahwa PLN adalah kepanjangan tangan pemerintah, penulis menyayangkan ketidakseriusan dalam menanggapi proses awal ini. Bahan-bahan yang menjadi dasar pun tidak didapat melalui riset khusus melainkan hanya berangkat dari statistic perusahaan. Berbeda dengan tahap awal proses manajemen strategis awal, pada tahap perencanaan PLN amat memerhatikan detail tiap hal. Mulai dari Skripsi ini telah membahas kampanye Edukasi Hemat Listrik oleh PT. PLN (Persero). PLN melaksanakan kampanye ini sebagai bagian dari rangkaian himbauan hemat listrik yang kerap disosialisasikan kepada masyarakat terutama pelanggan. Perbedaannya, dalam kampanye kali ini yang menjadi target public adalah anak-anak kelas 3-5 Sekolah Dasar. Proses aksi dan komunikasi berlangsung melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bagi anak-anak usia dini bermaksud untuk menciptakan generasi yang cerdas dalam pemanfaatan energi di masa depan. Hadirnya kampanye ini membuat kegiatan penghematan energi menjadi perhatian tidak hanya bagi orang dewasa namun mulai merambah ke seluruh lapisan masyarakat terutama dari faktor usia. Kampanye ini memiliki prospek untuk menjadikan Indonesia lebih cerdas dalam pemanfaatan energi terutama listrik jika lebih serius digiatkan oleh PLN. Pengelolaan Kampanye Edukasi Hemat Listrik oleh PLN ini berdasar pada empat tahapan proses manajemen strategis yaitu perumusan masalah, perencanaan, beraksi dan berkomunikasi, serta evaluasi. Proses penelitian PLN dalam perumusan masalah kehumasan tidak cukup kuat, yang membuktikan bahwa tanpa disertai dengan penelitian formatif pun PLN dapat tetap mengajukan sebuah program, kampanye, atau event. Rumusan masalah yang dibahas pada bab sebelunya menunjukan dasar pola pikir praktisi humas PLN dalam mengajukan usulan pengadaan kampanye. Mengingat bahwa PLN adalah kepanjangan tangan pemerintah, penulis menyayangkan ketidakseriusan dalam menanggapi proses awal ini. Bahan-bahan yang menjadi dasar pun tidak didapat melalui riset khusus melainkan hanya berangkat dari statistic perusahaan. Berbeda dengan tahap awal proses manajemen strategis awal, pada tahap perencanaan PLN amat memerhatikan detail tiap hal. Mulai dari dini adalah cara yang paling tepat. Terlebih lagi diantara badan-badan usaha milik negara hanya PLN yang mengajak pelanggan untuk menghemat penggunaan produk jualannya serta memperhatikan pentingnya pendidikan anak. Walaupun proses perencanaan strategis PR tidak sepenuhnya dapat diaplikasikan oleh sebuah BUMN konvensional macam PLN, konsep dari Kampanye Edukasi Hemat Listrik adalah konsep kampanye yang tepat di masa krisis energi serta kampanye yang cerdas dalam mencerdaskan bangsa. Konsep tepat ini adalah konsep pengungkapan fakta bahwa dunia sedang krisis energi melalui workshop serta ajakan berfikir dengan pembentukan klub peduli energi.
Kata Kunci : Energi