PRODUKSI FILM DIGITAL (Studi Kasus Tentang Film ‘Fiksi’ dan ‘Kado Hari Jadi’)
ARYA SWETA, Budi Khomarul Zaman
2010 | Skripsi | Ilmu KomunikasiPerkembangan teknologi membawa berbagai dampak dalam dunia perfilman, salah satunya adalah kehadiran Digital. Digital sebagai sebuah simplifikasi tidak semata-mata dimaknai sebuah penyederhanan yang tidak memerlukan penyesuaian, baik dari segi konsep maupun teknis. Digital tidak hanya sebuah faktor tekhnis namun juga menjadi sebuah gerakan baru dalam dunia perfilman. Segala hal yang berhubungan dengan film, mulai dari produksi, distribusi, eksebisi nantinya akan mengalami kemudahan dengan kehadiran digital. Keuntungan dapat dinilai dari sederhanya sebuah produksi dan keleluasaan dalam penayangan film. Dana menjadi sesuatu yang penting dalam pemilihan format digital. Seberapa banyak dana yang dipunyai oleh seorang pembuat film dapat menentukan pemilihan format, dengan dana yang terbatas format digital memberikan sebuah solusi untuk itu. Namun disisi lain, kehadiran digital juga bukan berarti bahwa industri celluloid akan hilang dari dunia perfilman, paling tidak untuk sepuluh sampai duapuluh tahun mendatang. Seberapa dana yang dipunyai tetap akan menjadi pengaruh yang kuat dalam memilih format. Selain dalam proses berkarya digital juga memberikan pengaruh pada sebuah industri film. Digital yang menawarkan harga murah, dapat mempengaruhi kwantitas film. Digital menyamaratakan setiap orang untuk dapat membuat film. Ketika setiap orang berkesempatan membuat film maka kwalitas bisa menjadi taruhan. Penurunan kwalitas dalam dunia perfilman dapat terjadi bila setiap orang hanya berlomba untuk membuat tanpa adanya pengetahuan yang layak tentang perfilman. Film digital yang dibuat dengan biaya rendah belum tentu mempunyai kwalitas yang rendahan. Pengakuan dari festival-festival film dapat menjadi ukuran kwalitas sebuah film. Sebagai sebuah wadah yang alternatif bagi film digital Festival mempunyai respon yang bagus, hal ini dapat dibuktikan dengan keterbukaan festival dalam menerima format digital. Digital bagi seorang filmmaker dapat dimaknai sebagai sebuah keharusan ataupun keadaan. Keharusan dimana harus menyikapi keadaan yang ada, dan keadaan yang mengharuskan bahwa format digital menjadi pilihan yang tak ter-elakan. Akhirnya tergantung bagi si pembuat film itu sendiri untuk menyikapi kehadiran digital dalam dunia perfilman. Fiksi Dalam film Fiksi penggunaan digital sebagai media disebabkan karena keterbatasan dana. Pada awalnya, konsep film ini seharusnya menggunakan media celluloid, namun karena ketidakmampuan untuk mewujudkan itu maka dipilihlah digital video. Penggunaan digital dalam peroduksi film ini kemudian membawa dampak penyesuaian teknis yang harus dilakukan guna mengejar gambar dengan kwalitas setara celluloid. Terdapat pula kesalahan tekhnis yang disebabkan karena ketidaktahuan hal yang berhubungan dengan teknologi digital yang dipakai. Secara skala produksi film ini termasuk film dengan skala produksi yang cukup besar bila diukur dari sisi skala produksi film di Indonesia. Dari sisi ekonomi film ini mengharapkan balik modal atau mendapat keuntungan layaknya film-film bioskop lainya. Produksi film ini mematok pekerja dengan upah yang lebih rendah bukan karena penggunaan media digital, namun karena memang dana yang tersedia terbatas. Dari segi kwalitas film ini memang diakui oleh FFI, namun secara perolehan penonton di bioskop, film ini dinilai kurang berhasil. Kado Hari Jadi Penggunaan media digital dalam film ini disebabkan karena keterbatasan dana. Film yang diproduksi dengan skala kecil ini melibatkan komunitas yang berjalan pada bidang film. Seluruh kru film yang terlibat pada film ini tidak dibayar. Keterbatasan dana dan alat yang dimiliki ditanggapi dengan sebuah konsep experimental. Digital disini mempunyai peran yang sangat penting berhubungan dengan dana yang tersedia dalam film ini sangat sedikit. Film ini hanya sedikit mengharapkan balik modal dan tidak mengharapkan keuntungan sama sekali. Keuntungan yang diperoleh dari seluruh orang yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah sebuah pengalaman yang menunjang mereka untuk tetap berjalan di dunia film. Produksi film ini merupakan produksi dengan skala kecil, maka jalur distribusi dan pemutaran yang dipilih merupakan jalur alternatif seperti, penjualan di internet dan pemutaran di Festival dan komunitas. Keberhasilan film ini dinilai dari kelanjutan karya dari sutradara dan kru-nya yang kini juga bekerja pada bidang perfilman.
Kata Kunci : Film