PERAN INSTITUSI GEREJA DALAM KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi : Paroki Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang )
Fransisca Andana Okasanawati, H.Suharyanto
2010 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Kerusakan lingkungan telah terjadi di kawasan Merapi, Kecamatan Dukun merupakan salah satu kawasan Merapi yang rusak parah diakibatkan oleh aktifitas penambangan pasir. Kerusakan ini harus segera diatasi oleh seluruh lini masyarakat, terutama oleh pemerintah. Gereja sebagai lembaga informal juga terdorong untuk ambil bagian dalam mengatasi kerusakan Alam Merapi agar terwujud keberlanjutan lingkungan hidup. Oleh karenanya, rumusan masalah dalam penelitian ini “Bagaimana peran lembaga informal khusunya Gereja dalam keberlanjutan lingkungan hidup?” Peranan Gereja sebagai lembaga di luar pemerintah sangat diperlukan karena dapat mendekatkan diri dengan publik dan biasanya dianggap dapat menyerap keinginan dan kepent ingan masyarakat. Gereja sebagai lembaga di luar pemerintah dapat mendorong masyarakat secara persuasif bukan paksaan untuk mengubah persepsi hubungan manusia dengan lingkungan hidup kearah penyadaran bahwa alam dan manusia harus saling menjaga caranya dengan penyebaran informasi, ceramah hukum dan dakwah. Penelitian ini berfokus pada peran lembaga Gereja dalam keberlanjutan lingkungan hidup di Paroki Sumber, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan potensi Lereng Barat Merapi, (2) mendiskripsikan kerusakan lingkungan akibat penambangan dan (3) mendiskripsikan kebijakan Pemerintah, keterlibatan warga dan Gereja dalam mengendalikan kerusakan lingkungan hidup demi terciptanya keberlanjutan lingkungan hidup di Paroki Sumber, Kecamatan Dukun. Metode kualitatif deskriptif,data yang diperoleh oleh peneliti dengan observasi sekaligus melakukan wawancara bebas dan mendalam terhadap orang-orang yang dianggap sebagai key person.. Keberlanjutan lingkungan hidup di Paroki Sumber belum terlaksana dengan baik karena kurangnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan Gereja. Masyarakat yang lebih percaya pada Gereja maka Gereja berperan dengan cara penyadaran kepada masyarakat melalui khotbah dan liturgi yang dikemas di alam, memberikan pendidikan pada masyarakat dengan adanya tim EGSPi dan Tuk Mancur, menjadi embrio pergerakan masyarakat dan memprakarsai kepedulian masyarakat dalam lingkungan hidup. Rekomendasi atas persoalan yang muncul berupa memaksimalkan peran Gereja terutama lebih pada aksi nyata dengan masyarakat seperti kegiatan penghijauan, meningkatkan komitmen pemerintah dalam pengawasan kegiatan penambangan terutama pemberian sanksi yang tegas pada penambang yang melanggar ketentuan dan melibatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan aktifitas penambangan. Kata kunci : kerusakan lingkungan, Pemerintah, masyarakat dan Gereja, keberlanjutan lingkungan
Kata Kunci : Gereja