Peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam Pelayanan Sosial Dibidang Pendidikan (Studi di Yayasan “Ummi Kulsum“ Kota Magelang dalam membantu biaya sekolah anak-anak dhuafa)
Sitty Kurnia Pastikaningrum, Krisdyatmiko
2009 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Semakin mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk dapat mengakses pelayanan publik, membuat aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan publik tidak merata. Maka saat ini pemerintah mengadakan program yang ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu agar dapat menikmati pelayanan tersebut. Misalnya saja, dengan semakin mahalnya pendidikan yang ada di Indonesia, pemerintah mengeluarkan program sekolah gratis khusus untuk anak-anak yang bersekolah di tingkat dasar. Kemudian, terdapat aktor lain yang mengupayakan agar masyarakat tidak lagi kesulitan dalam hal pembiayaan pendidikan. Akan tetapi, ketika terdapat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang biasanya dalam bentuk yayasan masih menggalang dana untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dalam hal pendidikan, mengapa masih terdapat orangtua yang mengalami kesulitan dalam membiayai pendidikan anak mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripif, dengan lokasi penelitian di Yayasan Ummi Kulsum Kota Magelang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive atau bertujuan, dan unit kajiannnya adalah keseluruhan program atau keseluruhan latar yaitu dalam bentuk institusi LSM atau yayasan. Responden berjumlah 18 orang yang berasal dari beberapa pihak, yaitu 2 orang dari pengurus Yayasan Ummi Kulsum, 2 orang perwakilan dari sekolah, 7 orang orangtua anak binaan, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Magelang, 4 orang masyarakat umum, dan juga 2 orang yang merupakan donatur yayasan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa bantuan yang diberikan Yayasan Ummi Kulsum belum sepenuhnya efektif, karena masih sebagian saja dari anak binaan yang merasakan manfaatnya. Secara umum pembagian bantuan belum merata dan belum adil bagi semua anak binaan. Hal ini disebabkan kurang baiknya manajemen yang dilakukan yayasan dan kurangnya koordinasi yang baik antara berbagai pihak, yaitu antara yayasan, sekolah, dan orangtua anak sebagai penerima bantuan. Padahal, keberadaan Yayasan Ummi Kulsum yang membantu biaya sekolah anak-anak dhuafa masih sangat diperlukan, karena masih banyak kebutuhan sekolah anak, meskipun sudah terdapat dana BOS dari pemerintah di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Faktor lain adalah kekurangan dana yang dialami oleh yayasan, karena masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan keberadaan yayasan, sehingga enggan untuk memberikan bantuan.
Kata Kunci : LSM; Pendidikan