Kunjungan Perdana Menteri Junichiro Koizumi ke Kuil Yasukuni dan Implikasinya terhadap Hubungan antara Jepang dengan Cina dan Korea Selatan dalam Rentang Waktu 2001-2006
Didik Kristiyanto, Ririn Tri Nurhayati
2009 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalBerdasarkan uraian pada bab 1 hingga bab 3 maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Perdana Menteri Junichiro Koizumi rutin mengunjungi Kuil Yasukuni karena ingin menunjukkan bahwa Jepang tidak dapat ditekan oleh Cina maupun Korea dalam urusan dalam negeri Jepang sendiri. Hal tersebut nyata sekali dari perulangan yang dilakukan Koizumi untuk mengunjungi Kuil Yasukuni. Kunjungan Koizumi diawali tanggal April 2001, yang selanjutnya telah dilakukan sebanyak tujuh kali kunjungan hingga 16 Agustus 2006. Pengulangan kunjungan tersebut membuktikan bahwa Jepang tidak dapat ditekan oleh Cina dan Korea Selatan. Kedua, Kunjungan Perdana Menteri Junichiro Koizumi ke Kuil Yasukuni mengganggu hubungan bilateral antara Jepang dengan Cina dan Jepang dengan Korea Selatan. Cina dan Korea Selatan melakukan beberapa tindakan yang mengganggu hubungan bilateral dengan Jepang. Dutabesar Cina untuk Jepang menyebut kunjungan itu provokasi gawat terhadap rakyat Cina. Reaksi lainnya yang dilakukan Cina adalah kunjungan Wakil Perdana Menteri Cina, Wu Yi ke Tokyo Jepang, yang tiba-tiba dipersingkat. Wakil PM Cina Wu Yi sebenarnya dijadwalkan bertemu dengan PM Jepang, Junichiro Koizumi, namun rencana tersebut dibatalkan, sebagai protes ketidaksetujuan atas tindakan PM Koizumi yang mengunjungi kuil Yasukuni. Reaksi Cina selain mengeluarkan kecaman, Cina juga membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Nobutaka Machimura ke Tokyo yang sehar usnya akan dilaksanakan pada awal bulan November 2005. Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa kunjungan Koizumi itu menantang keadilan internasional dan menginjak-injak hati nurani manusia. Di Beijing, sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Jepang. Reaksi yang langsung muncul dari Korea Selatan adalah Menteri Luar Negeri Ban Ki-Moon memanggil Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan Shotaro Oshima segera setelah kunjungan Koizumi itu. Ban kepada Oshima menjelaskan bahwa pemerintah Korea Selatan sangat menyesal dan kecewa dengan kunjungan itu. Ban meminta agar kunjungan ke Yasukuni diakhiri. Menurut Ban, kunjungan Perdana Menteri Koizumi ke Yasukuni merupakan batu sandungan terbesar bagi hubungan Korea-Jepang. Korea Selatan menangguhkan pertemuan dengan Jepang, meskipun setuju bertemu dengan Koizumi pada bulan November 2005 seiring dengan pertemuan kelompok Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, karena Korea Selatan menjadi tuan rumahnya. Reaksi selanjutnya dari Korea Selatan adalah Korea menjelaskan bahwa tidak akan mengadakan pertemuan dengan Jepang apabila perdana menteri Jepang pengganti Koizumi mengadakan kunjungan ke Kuil Yasukuni.
Kata Kunci : Hub. Internasional-Jepang-Cina-Korea