Laporkan Masalah

Reggae: Perjuangan atau Penyimpangan?? (Studi tentang nilai dan lifestyle komunitas reggae Marapu yang sering diidentikkan dengan perilaku menyimpang oleh masyarakat)

Theodorus Himawan, Adam Tirta

2009 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Perkembangan musik reggae sejak tahun 80’an, mencapai puncak sekitar lima tahun belakangan ini. Diawali dengan kemunculan Steven&Coconut Trees dengan hits’nya ‘Welcome to My Paradise’, reggae seperti penyegar dalam dunia musik Indonesia. Ditambah lagi dengan fenomena Mbah Surip yang sekarang tenar dengan hits’nya ‘Tak Gendong’. Di Jogja sendiri, awalnya walaupun memiliki populasi band reggae terbesar se Indonesia sejak lama, baru terbatas pada music komunitas, baru pada sekitar tahun 2004 musik reggae mulai banyak diminati, seiring dengan naiknya popularitas reggae secara nasional. Reggae, sering disebut juga dengan Rastafarian reggae, karena music ini pada dasarnya membawa ajaran-ajaran kultus Rastafarian. Ajaran yang sangat khas adalah menggimbal rambut, hidup anti kemewahan dan anti materi, pemakaian warna merah kuning hijau, dan menghisap ganja, ini masih ditambah dengan sikap perlawanan damai tanpa kekerasan. Dalam perkembangannya dasar-dasar Rastafarian reggae ini diadopsi oleh komunitas-komunitas penggemar reggae, termasuk di Jogjakarta, termasuk Marapu sebagai band reggae senior di sini. Ajaran Rastafari termanifestasi dalam gimbal, aksesoris merah kuning hijau, hidup santai dan terkesan cuek tanpa masa depan, penampilan lusuh, peace, dan akrab dengan ganja. Berawal dari interaksi dengan komunitas-komunitas Rastafarian reggae dan pengalaman menemukan permasalahan dalam komunitas itu sendiri dan permasalahan dengan masyarakat sekitar, membawa penulis pada pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya anak-anak reggae memaknai dan memahami Rastafarian reggae, sejauh mana masyarakat mengetahui tentang kultur ini, dan bagaimana pula pola interaksi mereka, komunitas Rastafarian reggae dan masyarakat, yang selama ini banyak bertentangan tetapi justru reggae semakin diterima masyarakat bahkan lagu-lagu dan actor-aktornya menjadi tren belakangan ini. Selanjutnya tulisan ini diharapkan dapat memberikan wacana dalam memandang komunitas Rastafarian reggae, dalam pengembangan komunitas-komunitas di Jogjakarta, dan pada akhirnya dapat menjadi jembatan bagi konflik yang masih kerap terjadi di masyarakat dalam menghadapi hadirnya komunitas-komunitas subkultur seperti ini. Penelitian kualitatif-fenomenologis digunakan untuk mendekati permasalahan komunitas Rastafarian reggae. Penggalian data dilakukan dengan interaksi langsung dengan objek penelitian, yaitu Marapu, dengan observasi, diskusi, wawancara, ditambah dengan foto-foto selama penulis mengikuti kegiatan Marapu. Sebagai pelengkap diambil referensi dari buku-buku dan situs-situs internet yang berkaitan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teori-teori yang berkaitan, seperti teori konflik positif’nya Coser, teori struktur sosial’nya Parson, teori lifestyle’nya Chaney, dan teori-teori perkembangan psikologis’nya F.J.Monks. Hasil analisis tersebut memperlihatkan lifestyle yang dijalani reggaeman Jogja adalah bagian proses dari pembentukan ego dan imitasi dari figur idealnya. Proses tersebut kemudian bertemu dengan komunitas yang bisa mewadahi kecintaan dalam musik dan lifestyle yang sama yang kemudian membentuk komunitas-komunitas Rastafarian reggae dengan cirinya yang khas. Masyarakat sendiri masih menunjukkan resistensinya terhadap kultur Rastafarian reggae, namun kondisi mereka yang sedang mengalami transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, membawa masyarakat dalam kebimbangan sikap dan terdapat berbagai macam pendapat dalam memandang dan menyikapi permasalahan komunitas Rastafarian reggae ini. Masyarakat selalu berusaha menuju pada kondisi keseimbangan. Dua kubu ini pun berusaha untuk mencari katub penyelamat bagi pergesekan mereka, sehingga mereka bisa survive sebagai satu kesatuan hasil olahan dari tradisional dan modernitas.

Kata Kunci : Gaya Hidup; Reggae


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.