Evaluasi Program Relokasi Dan penataan pedagang Kaki Lima (PKL) Ke Pasar Klithikan Pakuncen Kota Yogyakarta
NIDIA FITRIANI, Muhadjir Darwin
2009 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)ABSTRAKSI Pedagang kaki lima atau disingkat PKL adalah pedagang sektor informal yang banyak ditemui di Indonesia. Kebanyakan PKL ini tidak mempunyai izin dalam menjalankan usahanya dan biasanya menempati daerah-daerah larangan untuk berjualan. Untuk mengatasi permasalahan PKL tersebut maka biasanya pemerintah melakukan penggusuran ataupun merelokasi PKL ke tempat lain yang telah dipilih oleh pemerintah. Kebijakan relokasi PKL dipandang cukup manusiawi dibandingkan kebijakan penggusuran PKL , karena setidaknya pemerintah memberikan tempat alternatif bagi PKL untuk berjualan. Namun masalah kebijakan relokasi ini seringkali dimaknai sebagai kebijakan yang tidak memihak rakyat kecil dan banyak menimbulkan resistensi dari pihak-pihak yang terkena relokasi. Hal tersebut dikarenakan dampak dari kebijakan relokasi seringkali justru menjadikan PKL yang terkena relokasi merasa semakin termarjinalisasikan dan kadang menimbulkan dampak yang tidak diharapkan. Misalnya, jangankan mendapatkan tempat usaha yang lebih baik, PKL semakin terpuruk karena relokasi justru menyebabkan pendapatan PKL menurun dan bahkan perekonomian PKL juga semakin memburuk. Salah satu kebijakan relokasi yang menarik untuk dibahas dan dievaluasi adalah program relokasi dan penataan pedagang kaki lima (PKL) klithikan dari 3 lokasi yaitu Mangkubumi, Alun-Alun Selatan, dan Asem Gedhe ke Pasar Klithikan Pakuncen Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa dalam pelaksanaan kebijakan perlu dilakukan evaluasi agar dapat diketahui tingkat keberhasilan program, realisasi yang telah dicapai, dampak yang ada serta dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan dari kebijakan relokasi tersebut. Hasil dari evaluasi tersebut dapat dijadikan masukan umpan balik (feedback) bagi proses perencanaan dan penyusunan kebijakan selanjutnya. Evaluasi terhadap program tersebut dilakukan untuk mengetahui implikasi ekonomi yang terjadi setelah PKL direlokasi, strategi yang diterapkan pedagang dalam mempertahankan maupun meningkatkan pendapatan setelah direlokasi, langkah antisipatif pemerintah untuk mengantisipasi perubahan pendapatan pedagang, serta sikap dari konsumen klithikan terhadap adanya relokasi tersebut. Jenis penelitian evaluasi program relokasi dan penataan PKL klithikan ke Pasar Klithikan Pakuncen ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif ini digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung mengenai hasil dari program relokasi dan penataan PKL klithikan ke Pasar Klithikan Pakuncen, selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan dilakukan pembahasan untuk merumuskan kesimpulan. Hasil yang diperoleh setelah dianalisis menunjukkan bahwa implikasi ekonomi dalam hal pertumbuhan volume penjualan dan tingkat pendapatan pedagang setelah direlokasi ke Pasar Klithikan Pakuncen masih relatif rendah dibandingkan dengan ketika pedagang berjualan di tempat yang lama. Namun kebanyakan pedagang juga sudah mempunyai strategi dalam mempertahankan maupun meningkatkan volume penjualan dan pendapatannya, walaupun masih berupa strategi yang sederhana. Dalam menghadapi perubahan pendapatan pedagang juga pemerintah Kota Yogyakarta telah mempunyai langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Walaupun ternyata langkah antisipatif pemerintah dan strategi pedagang tersebut belum berdampak positif bagi peningkatan ekonomi pedagang pasar. Selain itu, pengunjung atau konsumen Pasar Klithikan Pakuncen menyikapi program relokasi maupun pasca relokasi dengan baik. Hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung Pasar Klithikan Pakuncen, walaupun meningkatnya jumlah pengunjung ini belum berdampak positif bagi peningkatan ekonomi pedagang pasar, sebab transaksi jual beli yang terjadi masih rendah
Kata Kunci : Penataan Pedagang Kaki Lima