Laporkan Masalah

MENYIMAK RELASI KEKUASAAN DALAM KARIKATUR Studi tentang Terorisme Berbalut Karikatur Oom Pasikom di Harian Kompas Periode 2001-2003

GUSTI INDAH, Nanang Indra Kurniawan

2009 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Intisari Karikatur politik – editorial cartoon adalah bahasa simbol. Karikaturis ingin ‘berkata’ sesuatu kepada masyarakat. Sebagai medium untuk perlawanan politik (medium of power), karikatur terdiri dari sebuah perangkat desain untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Misi tersembunyi (hidden interest) yang dikemas dalam karikatur bisa dimaknai sebagai suatu perjuangan untuk menata ulang struktur kekuasaan. Pemakaian semiotika mengizinkan kita untuk menelanjangi desain politik itu sendiri. Melalui media massa, karikaturis ambil bagian dalam suatu gerakan dalam bentuk penggalangan wacana kearah relasi kekuatan yang semakin tak terhindari dari spiral kekuasaan. Melalui Oom Pasikom – dengan kacamata teoritik dari Foucault, kita dapat melihat kekuasaan ada dimana-mana, dalam setiap relasi sosial. Tersebar (dispersi). Akan tetapi disaat bersamaan pula kekuasaan selalu mengandaikan pelawanan (resistence). Dari sekian banyak bentuk perlawanan, editorial cartoon – karikatur politik salah satunya. Penulis ingin mengatakan media cetak – tempat karikatur hidup sebagai alat resistensi melekat dalam counter hegemoni. Maka kekuasaan serta merta memunculkan antikekuasaan. Melalui pemetaan teoritik penulis menghasilkan beberapa poin penting dari penelitian ini, antara lain; (a) Karikatur Oom Pasikom mengatakan permasalahan terorisme adalah mengenai permasalahan hukum Indonesia, bargaining position Indonesia yang lemah ketika berhadapan dengan negara asing, sistem keamanan yang buruk serta kinerja aparat pemerintah yang tidak beres. (b) Karikatur Oom Pasikom menawarkan sebuah wacana alternatif dalam memandang terorisme yakni dengan sudut pandang kemanusiaan, budaya tata nilai lokal, dan nilai-nilai Pancasila. (c) Oom Pasikom berfungsi sebagai alat resistensi – counter hegemoni wacana dominan. (d) Oom Pasikom merupakan bagian yang mutual dan integral dengan kebijakan redaksi Kompas. Studi ini setidaknya berusaha menawarkan alternatif dalam memahami politik. Politik tidak dipandang sebagai sesuatu yang ‘disana’ akan tetapi politik itu adalah segala sesuatu yang ‘disini’, lekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Terkadang tanpa kita sadari –sebenarnya ia hadir dimana-mana (omnipresence). Tulisan kecil ini tujuannya untuk mengatakan itu semua. Wacana adalah masalah kekuasaan, siapa yang mengatakan apa, dan siapa yang berebut hegemoni tentunya memperebutkan kekuasaan. Jadi, yang semula seperti dagelan, sebetulnya adalah suatu seni (meng)- kritik. Ternyata “seni”-nya ini memancing segala bentuk perbincangan ketat yang disebut kajian ilmiah, bukan sekedar untuk menangkap pesan, tetapi membongkar maknanya. Bukankah ini merupakan kontribusi sosial?

Kata Kunci : Terorisme


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.