Laporkan Masalah

Perilak Elit Politik Desa Dalam Proses Pemilihan Kepala Desa

PURWANTA, Sidik, -

1997 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Pemilihan Kepala desa merupakan pesta demokrasi langsung untuk memilih kepala desa yang benar-benar dapat diterima oleh mayoritas warga desa. Pemilihan ini diharapkan mampu untuk melestarikan pelaksanaan demokrasi Pancasila di pedesaan. Jabatan sebagai kepala desa dilihat dart segi ekonomi tidak begitu menguntungkan, mengingat masa keria yang tidak kenal waktu yaitu 24 Sam sehari semalam harus melayani masyarakat desa, dan imbalan yang diberikan berupa tanah bengkok yang kadng sulit untuk ditanami dan pemberian gait yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran penerimaan dan pengeluaran keuangan desa. Namun pads kenyataannya banyak eekali elite desa yang turut serta memeriahkan pesta demokrasi langsung ini. Dari sebagian elite desa itu ada yang ikut mencalonkan sebagai bakal talon kepala desa dan sebagian benar berperan sebagai pendukung atau kader. Pemilihan untuk berperan sebagai balon atau sebagai kelompok pendukung didasarkan pada kepentingan yang ditaruh dan dipertaruhkan dalam proses pemilihan tersebut. Perilaku merekadalam proses pemilihan kepala desa dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dalam penulisan ini tiga faktor diantaranya yng turut berpengaruh dalam proses pemilihan kepala desa adalah komunikasi politik, rekrutmen politik, dan budaya politik. Komunikasi politik merupakan penyampaian informasi-informasi politik dart komunikator kepada komunikan melalui berbagai media. Media komunikasi Yang telah kites kenal yaitu TV, Radio, Press (surat kbar dan majalah), belum dapat berperan banyak dalam rangka mendukung perilaku elite desa dalam proses pemilihan kepala desa . hal ini disebabkan adanya sejumlah hambatan Yang belum memungkinkan media tersebut dapat digunakan. Sehagai gantinya dalah kelompok-kelompok masyarakat, kontak-kontak pribadi, pejabat pemerintahan maupun politik, dan media komunikasi di desa seperti upcaraupacara ritual keagamaan, pengajian, sembahyangan aadijadikan wahana untuk menyampaikan informasi baik dari warga pada balon/calon maupun sebaliknya. Kelompokkelompok masyarakat mendorong balon/calon dan Para pendukungnya untuk mendekati dan mempengaruhinya. Keberhasilan dalam merangkul kelompok-kelompok masyarakat ini dapat dipakai untuk mempengaruhi warga yang lain teriitama mereka yang men.iadi anggota-anggotanya. komunikasi yang berlangsung dalam kelompok ini berupa informasi akan tuntutan masing-masing pihak. Dalam artian terjadi tawar-menawar dalam rangka kepentingan masingmasing. Kontak-kontak pribadi merupakan jenis komunikasi untuk mengenal lebih dekat dari individu yang satu dengan yang lainnya. Ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi yang lebih aman dari pada disampaikan di muka umum. Dalam hal pemilihan kepala desa digunakan oleh balon/calon untuk mendekati tokoh-tokoh masyarakat dan elite desa yang diharapkan untuk membantu pencalonannya. Dapat juga di.pakai untuk menangkis isue-isue negatif yang melemahkan balon/calon kepala desa. Karena dengan informasi yang disampaikan secara langsung dari individu ke individu yang lainnya keterangan yang didapatkan lebih dapat dipercaya. Dalam pada itu kontak-kontak pribadi digunakan untuk mengadakan komunikasi pada panetia peneliti dan penguji guna mendapatkan informasi tentang kelulusan. Dari sini timbul koneksi untuk mendapatkan kelulusan, minimal mendapatkan informasi tentang berbagai hal yang dapat memperlancar dalam memperoleh kelulusan. Selain itu dapat dimanfaatkan untuk mendekati atau kerja sama dengan balon lain jika kelak gagal dalam memperoleh kelulusan dapat saling memberikan massa pendukungnya masing-masing dengan berbagai konsekwensi untuk mendapatkannya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa awal pertama seorang elite bergerak dalama proses pemilihan kepala desa karena adanay informasi yang diberikan oleh pejabat pemerintahan maupun politik yang berwenang dalam pemilihan kepala desa. Dari informasi tersebut mereka tergerak. dengan berbagai kepentingan, mendaftar sebagai bakal talon dengan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan dalam rangka untuk mendaftar tersebut. Kemudian usaha tersebut dibarengi dengan upaya mencari dukungan dengan membentuk kader dan juga meminta bantuan dari mereka yang menjadi teman-teman dari panetia pemilihan guna mendapatkan kemudahankemudahan untuk emmperoleh kelulusan. Sedangkan kader yang diharapkan akan memberikan dukungan untuk memobilisir massa dan akhirnya mendapat jumlah suara yang paling banyak. Kader ini juga yang dipercaya untuk menembus berbagai palisan masyarakat yang ada di desa dan memberikan sumbangan atau bantuan yang diperlukan oleh warga desa. Peranannya sangaat besar karena menyangkut gagal atau tidaknya calon dalam pemungutan suara. Setelah semua jalan ditempuh, media komunikasi untuk menjangk.au massy yang banyak adalah melalui upacaraupacara ritual keagamaan. Dengan bergabung pada elite agama makes akan di kenal oleh Penganutnya, dan dalam situasi seperti itu dipakai untuk mengutarakan maksud dan tujuannya dalam mengikuti pencalonan dan meminta dukungan pada mereka yang hadir pada saat itu. Kegiatan seperti ini tidak saja dilakukan oleh elite politik yang memiliki kepercayaan yang sama, mereka yang berlainan kepercayaan pun bergabung dalam rangka untuk mendapatkan simpati dari warga desa. Dan kesan yang diberikan oleh elite politik de--a adalah bahwa mereka tidak membeda-bedakan penganut kepercayaan yang satu dengan yang lainnya . Karena siapapun diantara mereka yang nanti akan terpilih menjabat sebagai kepala desa adalah milik adari warga desa yang seharusnya tidak mebeda-bedakan ataupun menganggab kepecayaan yang satu lebih balk dari yang lain , akan lebih pantas untuk menduduki iabatan sebagai kepala desa. Kegiatan-kegiatan tersebut diatas semakin giat dilakukan oleh elite politik desa .iika elite tersebut memiliki motifasi yang besar untuk mendapatkan kemenangan dan menduduki jabatan sebagai kepala desa. Dan juga dilakukan untuk menghindari kerugian yang besar jika nanti gagal dalam kelulusan maupun perolehan suara. Karena informasi-informasi yang diperoleh dari komunikasi yang dilakukan pada kelompok-kelompok masyarakat, kontak-kontak pribadi. pejabat sipil maupun militer, dan media komunikasi di desa dapat dijadikan pedoman untuk bertindak dan beraktivitas. Selanjutnya, rekrutmen politik pada hakekatnya merupakan penyeleksian individu-individu yang berbakat untuk menduduki jabatan pemerintahan inaupun jabatan politik. Rekrutmen ini berkaitan erat dengan karier seseorang. Dalam hat ini ada dua macam rekrutmen yaitu rekrutmen secara terbuka dan rekrutmen secara tertutup. Rekrutmen terbuka memberikan kesempatan kepada siapa saja yang telah memenuhi persyaratan dapat dipilih untuk menduduki jabatan politik maupun jabatan pemerintahan. Sedangkan rekrutmen tertutup hanya individu-individu tertentu raja yang dapat direkrut untuk menduduki jabatan politik maupun .iabtan pemerintahan. inidividu-individu ini mungkin karena adanya pereamaan tertentu misalnya kesamaan daerah, teman akrab, seagama, satu almamater, dan lain sebagainya. Dengan adanya perekrutan untuk mengisi jabatan politik maupun iabatan pemerintahan di desa yaitu dalam mengisi jabatan sebagai kepala desa, maka banyak diantara elite politik desa ikut mendaftar sebagai bakal talon -kopala desa. Dalam kesempatan ini terbuka lebar bagi siapa saja yang telah memiliki kemampuan dan kemauan serta kesempatan untuk mendaftar dengan jalan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh panetia. Diawali dengan penyaringan tentang siapa-siapa elite desa yang akan terlibat dalam pencalonan telah diuji oleh masyarakat desa terutama mengenai pengabdiannya pada warga desa secara keseluruhan. Hal yang demikian akan menjadikan rnereka terkenal dan dikenal-oleh warga desa. Ketenaran saja belum cukup untuk sebuah pendaftaran, dan harus didukung dengan kemampuannya dalam bidang perekonomian. Karena ealah satu syaratnya adalah administrasi harus didukung dengan kemampuan dalam bidang ekonomi. Jika sudah demikian maka langkah selanjutnya adalah mendaftar sebagai bakal talon kepala desa. Tentu saja dengan mendaftar ini seorang elite desa harus berusaha keras terutama belajar tentang negara Indonesia berikut tentang sistem pemerintahan daerah dan pusat beserta peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Hal ini penting sekali karena dalam u.iian seleksi nantinya harus berhadapan dengan -Coal-soal kenegaraan seperti telah disebut di depan. Sebagai bakal talon tenth saja tidak dapat bekerja sendirian, karena wilayah desa yang belum semua dapat dikenal begitu juga dengan warga desa , maka sebagai konsekwensinya harus bekerja lama dengan elite desa yang lain untuk membantu dalem memperkenalkan dirinya pada warga deca. Merekrut elite yang dapat dipercaya dapat diharapkan akan mampu untuk mendapatkan angka pasti dalam pemilihan nanti. Karena di dalam masyarakat terdapat banyak sekali kelompok-kelompok masyarakat dengan kepentingan yang sedikit banyak berlain-lainan. maka menempatkan dan mengambil kader dari kelompok-kelompok ini akan memudahkan dalam memobilisir massa pendukung. Bagi elite yang tidak turut mencalonkan, maka mereka kebanyakkan bergabung dengan salah satu balon/calon untuk berperilaku dalam kegiatan tersebut. Sehingga seringkali dapat merugikan balon/calon karena keinginannya untuk mendaftar atas dorongan dari prang lain. Namun demikian banyak diantara mereka yang sengaja bekerja sama untuk mengangkat nama kelompok dan juga memperjuangkan perkembangan ajaran agama. Sehingga mendorong elite yang mencalonkan yang kebetulan seagama diperjuangkan agar mendapat dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan lain ada juga elite yang berpetualang hanya untuk mendapatkan keuntungan materialistis selama

Kata Kunci : Politik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.