Laporkan Masalah

HUBUNGAN VARIABEL TINGKAT DUKUNGAN LINGKUNGAN DAN VARIABEL TINGKAT KELOMPOK EFEKTIF TERHADAP VARIABEL TINGKAT PRODUKTIVITAS USAHA BERSAMA SEBAGAI BADAN KREDIT DI PEDESAAN

Himawan Gunadi, Soebakdi Susilowidagdo

1990 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Pada bab III tentang Analisis dan Interpretasi dapat dilihat bahwa dengan menggunakan teknik analisa korelasi Spearman, kedua variabel bebas yang diteliti mempunyai hubungan positif dengan variabel tergantung. Besarnya korelasi antara tingkat Dukungan lingkungan dengan tingkat produktivitas adalah sebesar 0,7432 dengan tingkat signifikansinya sebesar 5 ,8775. Dari analisa tabulasi silang dapat diketahui bahwa hubungan antara kedua variabel itu ternyata mempunyai tingkat konsistensi yang tinggi karena pada kelompok UB yang mempunyai tingkat Dukungan Lingkungan tinggi dengan tingkat Produktivitas tinggi ada sejumlah 75%. Dilihat dari perbandingan antara skor optimal dengan skor yang dicapai maka skor yang dicapai tingkat Produktivitas ada pada kategori sedang (51,67) demikian juga skor yang dicapai Tingkat Dukungan Lingkungan ada pada kategori sedang ( 49,23 ). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Dukungan Lingkungan yang diperoleh kelompok UB belum mencapai tingkat yang optimal, dengan kata lain belum dicapainya kemampuan yang optimal dari masingmasing kelompok UB dalam mencari kaitan - kaitan yang relevan bagi pencapaian tujuannya. Pada Jalinan Pemungkin data di lapangan menunjukkan kategori sedang ( 59,72% ) . Hal ini bisa diartikan bahwa kewenangan dan hak organisasi belum diprioritaskan sebagai faktor yang dominan untuk peningkatan kelompok UB Ketergantungan dan keterikatan yang sangat besar casih terletak pada bantuan-bantuan yang diberikan oleh YBS sedangkan kewenangan kelompok atas anggota sering terkurangi dengan adanya intervensi dari pihak Kelurahan, ini terutama dalam hal menagih pinjaman bagi anggota yang "membandel". Pada Jalinan Fungsional data di lapangan menunjukkan kategori sedang (56,25). Hal ini berarti hubunganhubungan yang sudah dibina dengan lingkungannya sudah cukup menguntungkan meskipun belum digali semaksimal mumgkin. Hubungan antar UB hanya terbatas pada tukar menukar informasi saja,dalam hal pemasaran hanya sebagian kecil yang berjalan itupun tidak lancar. Hanya beberapa yang UB yang sudah berhubungan dengan KUD dan Bank. Dir.asdin. as pemerintah di Kabupaten sebenarnya bisa dimanfaatkan ternyata belum dimanfaatkan dengan baik. Untuk Jalinan Normatif data di lapangan menunjukkan kategori sedang (33,89% ). Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang ditebarkan pada lingkungan cukup dapat diterima. Hal ini terbukti bahwa kelompok-kelompok kemasyarakatan sosial maupun ekonomi seperti KUD, Apsari, Dasa Wisma, LKMD , Kelompok-Kelompok Tani PKK menerima dengan baik kehadirannya , tidak sedikit anggota dari kelompok UB duduk sebagi pengurus pada kelompokkelompok kemasyarakatan tadi dan tidak sedikit anggota dari kelompok-kelompok kemasyrakatan tadi masuk menjadi anggota kelompok UB. Pada Jalinan Tersebar data di lapangan menunjukkan kategori sedang (46,85%). Hal ini berarti bahwa Kelompok UB cukup tanggap dalam "mensikapi" keluhan dan kritik dari lingkungannya. Bahkan kelompok UB yang tergolong mampu sering dimintai bantuan finansiil. Hanya saja kerja sama dengan tokoh-tokoh kunci masih terbatas pada scsok para guru dan pegawai negeri. Besar korelasi untuk Variabel tingkat Kelompok Efektif dengan Variabel tingkat Produktivitas adalah sebesar 0,6447 dengan tingkat signifikansinya sebesar 4,4983. Dari analisa tabulasi silang dapat diketahui bahwa hubungan antara kedua Variabel ternyata mempunyai tingkat konsistensi yang tinggi karena pada kelompok UB yang mempunyai tingkat Kelompok efektif yang tinggi dengan tingkat prduktivitas yang tinggi ada 84,21%. Dilihat dari dari perbandingan antara skor optimal dengan skor yang dicapai maka skor yang dicapai tingkat produktivitas ada pada kategori sedang (51,67%) demikian juga dengan skor yang dicapai tingkat Kelompok efektif ada pada kategori sedang (66,33%). Skor yang dicapai dengan kategori sedang pada variabel tingkat UKK ini berarti bahwa kelompok UB cukup mampu dalam mempertahankan keseimbangan dan keutuhannya dalam mengejar tujuannya. juannya. Menjaga keseimbangan kelompok dalam derajat yang tinggi tidaklah mudah dalam prakteknya. Rendahnya tingkat kat pendidikan rata-rata anggota menjadikan menumpuknya pekerjaan pads mereka yang mempunyai pendidikan lebih. Rendahnya pendidikan ini menjadikan pula lemahnya manajemen UB. Mekanisme pertemuan kelompok bulanan mampu menserasikan antara kepentingan kelompok dan anggota. Kepentingan anggota tidak teggelam oleh kepentingan kelompok. Kebebasan mengemukakan pendapat dan penerimaan atas anggota oleh kelompok dalam tingkat derajat tertentu tidak semata-mata hanya ditentukan dari berapa jumlah tunggakannya dan sudah atau belum lunas pinjamannya. Pengertian tingkat derajat tertentu disini berarti bahwa teguran-teguran keras yang dipandang (secara teori) dapat mengoncangkan keseimbangan tetap dilakukan khusus bagi anggota kelompok yang "membandel". Meskipun demikan keutuhan kelompok masih bisa terjaga karena suasana kehidupan desa dimana adanya kebiasaan memperbicangkan kesalahan orang lain ( ngrasani) sehingga akan rikuh bila keluar dari kelompok UBnya hanya dikarenakan tidak mampu melunasi pinjamnya. Ditambah lagi dengan hubungan ketetanggaan yang dekat, karena jarak rumah yang berdekatan telah menjadikan kohesivitas dalam kehidupan kelompok menjadi tinggi. Anggota akan merass bahwa di dalam kelompoklah mereka memperoleh kepuasan moril maupun meteriil, hal ini menjadikan mereka merasa tidak enak bila meninggalkan kelompoknya. Disisi lain peran ketua dalam membangun dan memelihara kelompok, turut memberikan sumbangan bagi keutuhan kelompok.

Kata Kunci : Kredit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.