AKSESIBILITAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN(STUDI KASUS KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG)

Delly Arya Pradana, Ambar Widaningrum

2009 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu pelayanan publik dasar dimana setiap masyarakat berhak mendapatkannya, termasuk masyarakat miskin. Masyarakat miskin sering menghadapi banyak kesulitan berupa keterbatasan akses mereka pada pelayanan kesehatan yang mengakibatkan rendahnya status kesehatan mereka bila dibandingkan dengan masyarakat mampu. Data cakupan pelayanan kesehatan keluarga miskin Kota Padang tahun 2007 menunjukkan Kecamatan Lubuk Begalung sebagai Kecamatan dengan jumlah kunjungan pasien miskin yang paling rendah di antara kecamatan-kecamatan lainnya. Berdasarkan data tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, merupakan kemudahan atau keterjangkauan yang disediakan khususnya bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun penelitian ini hanya menggunakan faktorfaktor antara lain Desain Program bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin, biaya pelayanan kesehatan, prosedur pelayanan kesehatan, pengetahuan dan informasi yang dimiliki masyarakat miskin serta jarak fasilitas kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, dokumentasi atau data sekunder dan observasi. Data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif karena dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya secara lebih rinci dan aktual. Aksesibilitas masyarakat miskin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang diukur melalui persepsi kemudahan yang dirasakan masyarakat miskin, masih terbatas di tingkat Puskesmas dan jaringannya, serta masih terbatas pada peserta program Jamkesmas/Jamkesda. Kendala yang paling sering dialami masyarakat miskin adalah persoalan biaya pelayanan kesehatan, terutama bila membutuhkan pelayanan tingkat lanjut di rumah sakit, serta persolan dalam mendapatkan bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin antara lain, Desain Program bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Jamkesmas/Jamkesda). Penentuan sasaran kepesertaan dan sosilalisasi yang belum optimal menyebabkan program ini juga belum terlaksana secara optimal. Berikutnya, biaya pelayanan kesehatan. Masyarakat miskin Kecamatan Lubuk Begalung memiliki akses yang lebih tinggi pada pelayanan di puskesmas karena biaya pelayanannya yang relatif masih terjangkau bagi mereka. Untuk prosedur pelayanan kesehatan, hambatan yang dialami masyarakat miskin terkait dengan syarat administratif dalam mendapatkan bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan dari pemerintah.Faktor pengaruh berikutnya yaitu pengetahuan dan informasi yang dimiliki masyarakat miskin. Masyarakat miskin pada umumnya sudah mengetahui cara-cara dan prosedur untuk menggunakan fasilitas bantuan pembiayaan pelayanan kesehatan tersebut, sehingga dapat meningkatkan akses mereka. Terakhir, jarak fasilitas kesehatan. Masyarakat miskin di sebagian daerah Kecamatan Lubuk Begalung masih mengalami kendala transportasi yaitu tidak tersedianya angkot satu kali jalan dari wilayah tempat tinggal mereka sampai ke fasilitas kesehatan sekelas Puskesmas Induk dan rumah sakit, sehingga mempersulit akses mereka. Masih adanya keterbatasan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kecamatan Lubuk Begalung dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Padang melalui Dinas-Dinas serta Instansi terkait untuk lebih aktif dalam menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas yang terjangkau khususnya bagi masyarakat miskin.

Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan