ANTARA SMA ATAU SMK (Studi Tentang Persepsi Orang Tua Pelajar Dan Pelajar Terhadap Pemilihan Masuk Sekolah Kejuruan Di Kota Yogyakarta)
Januarto Wibowo, Djoko Suseno
2009 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Pengangguran merupakan permasalahan yang mungkin bagi bangsa adalah suatu penyakit yang sudah kronis yang tak dapat tersebuhkan atau terselesaikan dari zamannya orde lama hingga ke zaman reformasi sekarang ini. Pengangguran tiap tahun terus mengalami peningkatan bukan penurunan. Penyebab pengangguran antara lain adalah tidak seimbangnya lapangan kerja dangan tenaga kerja dan rendahnya SDM. Di tengah kondisi tersebut muncul suatu alternatif dalam mengurangi peningkatan pengangguran yaitu melalui sekolah (SMK). Sekolah kejuruan dapat menjadi alternative pendidikan yang dapat meningkatkan kemampuan SDM dalam upayanya mengurangi peningkatan pengangguran dimana sekolah kejuruan merupakan sekolah yang memberikan pendidikan bukan hanya sebatas teori namun juga ketrampilan. Namun di balik sisi positif tersebut terdapat suatu persepsi negatif yang berkembangan dalam masyarakat. Di tengah bayang-bayang persepsi negatif sekolah kejuruan terdapat hal yang menarik yang dapat di lihat dalam beberapa waktu lalu yaitu sekolah kejuruan yang dianggap bukan apa-apa tapi banyak diminati baik orang tua atau siswa,hal tersebut terbukti dengan banyaknya jumlah pendaftar. Penulis dalam mencoba meneliti tentang fenomena yang terjadi di SMK, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua dan pelajar terhadap pemilihan masuk sekolah kejuruan (motivasi dan persepsi). dengan mengunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif analitik, yang mencoba mengambarkan (deskripsikan) kejadian yang terjadi tanpa melupakan sisi analisis dari penulis. Dengan mengambil lokasi Kota Yogyakarta. Dan untuk informan diperoleh dengan metode purposive sampling dan snow ball, dengan informan sebanyak 32 informan yang terdiri dari siswa SMK dan SMA, siswa SMP, orang tua, dinas pendidikan, pihak sekolah, dan pemakai lulusan SMK. Dari hasil penelitian tersebut di peroleh bahwa persepsi terjadi dari persepsi auditori yaitu persepsi yang di peroleh dari pendengaran dalam hal ini informasi-informasi (gosip) yang berkembangan dalam masyarakat. Selain itu juga ditemukan berbagai alasan penyebab pemilihan sekolah kejuruan (motivasi) yang mulai dari orientasi kerja, biaya pendidikan (murah), tradisi, hobi (minat), rasa jenuh, alasan orang tua, dan masih banyak lagi. Dari penelitian ini juga diketahui masih adanya persepsi yang negative tentang SMK yang diberikan masyarakat terutama orang tua yaitu misalnya tentang sekolah orang tak berduit, pinggiran, cadangan, dan lain-lain. Selain itu dari penelitian yang dilakukan ini peroleh bahwa peningkatan peminat yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini tentang hanya pada beberapa sekolah saja dan terkesan tersentral di beberapa sekolah karena ada beberapa sekolah yang masih kekurangan siswa dan bahkan ada yang sampai sekolah yang mengundurkan diri (tidak aktif). Tersentralisasinya siswa pada beberapa sekolah tidak lepas dari kurangnya paham dan pengetahuan siswa tentang seolah kejuruan yang ada. Umumnya mereka mengetahui sekolah kejuruan berdasarkan cerita-cerita orang sekitarnya, atau kelurga. Hal tersebut terlihat dari data yang, bahwa masih banyak siswa yang tidak tahu tentang sekolah kejuruan yang ada. Ketidaktahuan tersebut karena kurangnya informasi tentang sekolah kejuruan. Sosialisasi yang dilakukan baik pemerintah dan sekolah memang di rasa masih kurang optimal dan efektif. Hal ini telihat dari sosilisasi yang terkesan hanya pada waktu tertentu saja, misalnya pada saat akan ada ujian akhir (UN) dan pada saat akan memasuki ajaran baru.
Kata Kunci : Pendidikan - Indonesia