Upaya Diplomasi Jepang dalam Sengketa Kepulauan Kuril
Vina Erviantina, Usmar Salam
2009 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalSeiring perubahan situasi politik internasional yang ditandai dengan berakhirnya Perang Dingin berdampak pada upaya Jepang untuk mendapatkan kembali Kepulauan Kuril. Saat ini yang menjadi tuntutan Jepang adalah kembalinya pulau Habomai, pulau Shikotan, pulau Kunashiri dan pulau Etorofu yang masuk dalam Kepulauan Kuril di Wilayah Utara Jepang. Kepulauan Kuril yang menjadi suatu sengketa wilayah yang melibatkan Jepang dan Rusia dikhawartirkan dapat menjadi salah satu masalah yang dapat memperngaruhi keamanan kawasan Asia Timur agar tidak terjadi konflik terbuka. Hal ini disebabkan karena kedua negara tersebut merupakan dua negara yang berbeda ideologi dan sama-sama mempunyai pengaruh besar di kawasan baik regional maupun dunia. Oleh karena itu, untuk mencegah konflik terbuka, Jepang perlu untuk melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah Kepulauan Kuril. Persengketaan antara Jepang dan Rusia di Kepulauan Kuril telah berlangsung dari sebelum Perang Dunia II sampai sekarang. Walaupun telah berlangsung lama, konflik tersebut belum menemukan titik temu di meja perundingan sampai saat ini. Dari awal konflik ini sudah ada upaya-upaya dari kedua negara untuk menyelesaikan masalah tersebut secara damai khususnya dari pihak pihak Jepang. Upaya Jepang untuk mendapatkan kembali Kepulauan Kuril adalah melalui jalan diplomasi yaitu melalui pembicaraan yang bersifat bilateral antar kepala negara yang bersengketa untuk tercapai suatu kesepakatan bersama. Upaya diplomasi Jepang yang telah ditempuh untuk mendapatkan kembali Kepulauan Kuril adalah melalui diplomasi perundingan, diplomasi komersial dan diplomasi preventif. Diplomasi perundingan yang telah ditempuh Jepang antara lain perundingan San Fransisco 1951, Japan-Soviet Joint Declaration 1956, Japan-Soviet Joint Commique 1991, The Tokyo Declaration 1993, Krasnoyarsk Agreement 1997, Kawana Proposal 1998, Declaration Irkutsk 2001, dan perundingan-perundingan lainnya. Perundingan atau pembicaraan tersebut dilakukan dalam beberapa babak dan dilaksanakan tidak hanya di Tokyo, Jepang namun juga dilakukan di Moskow, Rusia. Tujuan dari perundingan ini adalah untuk menyelesaikan perselisihan akibat adanya ketidakpahaman mengenai masalah kepulauan tersebut. Langkah tersebut diwujudkan dengan adanya suatu perundingan untuk melakukan pembicaraan mengenai penyelesaikan konflik regional dalam sengketa teritorial, kemauan untuk mengurangi konflik militer serta mengembangkan kerjasama dalam menjamin keamanan jalur pelayaran dan perhubungan diharapkan dapat mengakomodasi tuntutan dari masing-masing negara yang bertikai. Kedua negara setuju untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan sebisa mungkin menghindari kontak fisik melalui cara-cara militer. Tapi dari beberapa perundingan tersebut hanya sebuah retorika belaka, karena tak jarang pihak yang bertikai melanggar perjanjian yang telah mereka sepakati bersama. Tidak tercapainya suatu kesepakatan bersama dikarenakan terdapat perbedaan kepentingan antar kedua negara. Perbedaan kepentingan ini baik dari sisi keamanan, politik dan ekonomi telah menghambat kedua negara untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Kepulauan Kuril dilihat dari kepentingan keamanan memiliki arti yang sangat strategis bagi pihak Rusia sementara dari pihak Jepang, Kepulauan Kuril merupakan bagian dari kedaulatan Jepang yang harus dipertahankan. Dari kepentingan politik sendiri terdapat suatu pelanggaran atau adanya insiden penembakan yang dilakukan oleh Rusia kepada nelayan Jepang yang sedang melakukan menangkapan ikan di sekitar Kepulauan Kuril yang berakibat tewasnya warga negara Jepang. Sedangkan dari sisi kepentingan ekonomi adalah adanya sumber daya alam Kepulauan Kuril yang diyakini kaya akan sumber daya alamnya sehingga baik dari pihak Jepang maupun Rusia tidak ingin melepaskan Kepulauan Kuril dari tangan mereka. Kedua negara yang bersengketa hendaknya menyadari bahwa perseteruan bersama yang diterima semua pihak tidak mungkin dicapai selama masih ada pihak-pihak yang menginginkan tuntutan mereka terpenuhi tanpa memperhatikan tuntutan pihak lain. Selama kedua negara memiliki kepentingan yang berbeda atas Kepulauan Kuril dan tetap pada tuntutannya masing-masing akan mengakibatkan masalah teritorial ini tidak akan terselesaikan. Untuk itu, Jepang perlu melakukan upaya diplomasi dengan pihak Rusia juga membangun sikap saling percaya diantara kedua negara dengan tujuan untuk memperbaiki suasana damai dan menahan diri untuk menggunakan kekuatan militer dalam menyelesaikan sengketa. Dengan demikian perundingan-perundingan yang telah ditempuh diharapkan dapat menemukan solusi dalam penyelesaian Kepulauan Kuril antar kedua negara yang bertikai.
Kata Kunci : Politik Jepang